Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 585 sekolah di Indonesia akan mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT). Pelaksanaan UN berbasis komputer itu pun mendapatkan dukungan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK.
"Ya zamannya sekarang zaman komputer. Jadi tentu sekolah-sekolah yang menggunakan komputer, jadi akan dilaksanakan bagi yang punya kemampuan melaksanakan itu," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (1/4/2015).
JK mengaku tidak mengetahui seberapa efektif pelaksanaan UN berbasis komputer ini. Oleh karena itu, pelaksanaan UN tahun ini masih dalam kategori uji coba.
"Ya namanya uji coba ya kita uji coba dulu mana yang efisien (UN berbasis komputer atau UN konvensional)," ucap JK.
Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, uji coba yang dilakukan tahun ini akan berdampak pada masa yang akan datang. Sekolah yang mengikuti UN komputer tahun berikutnya akan semakin banyak dan UN tidak lagi diselenggarakan pada hari dan jam yang sama.
Anies menjelaskan, antara UN berbasis komputer dengan menggunakan lembar jawab komputer (LJK) tujuannya sama, yakni mengukur capaian belajar setiap siswa. Sebagai bahan pemetaan dan pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk kelulusan siswa, kata Anies, sepenuhnya ditentukan oleh sekolah. Kelulusan tidak lagi ditentukan enam mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional. Tapi ditentukan seluruh komponen, termasuk komponen perilaku siswa di sekolah. (Ndy)
JK Dukung Ujian Nasional Berbasis Komputer
Sebanyak 585 sekolah di Indonesia akan mengikuti Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT).
Advertisement