Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan menarik seluruh buku pelajaran Pendidikan Islam dan Budi Pekerti untuk kelas XI SMA, SMK, MA dan MAK yang berisi paham radikalisme. Ada sekitar 1.700 buku yang sudah tersebar di tiga sekolah.
"Ya tinggal tarik saja tidak masalah, buku yang mana halaman berapa. Secara prinsip tentu kita bersedia menarik buku yang membuat pikiran anak bangsa rusak," kata pria yang akrab disapa Aher ini di Bandung, Kamis (2/4/2015).
Secara resmi pihaknya belum menerima surat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kasus ini. Meski begitu, Aher telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kota/Kabupaten.
"Nanti kita tunggu suratnya apakah saya datang langsung atau diwakilkan oleh disdik. Tapi saya sudah koordinasi Disdik provinsi untuk menarik buku tersebut," tutur dia.
Aher menegaskan pihaknya menyerahkan kepada MUI untuk meneliti ada tidaknya penyimpangan dalam buku tersebut. Yang pasti, dirinya siap mendukung langkah itu demi kepentingan masyarakat
"Yang jelas kita teknis saja, tak usah menelaah lagi, MUI kan sudah menyatakan, mereka ahlinya kalau untuk paham-paham keagamaan. Meski kita juga punya tim. Tapi MUI paling berhak untuk pemahaman keagamaan," tutup Aher. (Ali/Yus)
Gubernur Jabar Tarik Buku Pelajaran Agama Islam Berpaham Radikal
Meski begitu, secara resmi pihaknya belum menerima surat dari Majelis Ulama Indonesia terkait kasus ini.
Advertisement