Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 900 jemaat memadati Gereja Katedral Jakarta untuk memperingati Paskah atau wafatnya Yesus Kristus. Saat ini, para jemaat sedang mengikuti ibadat jalan salib, di mana menceritakan kesengsaraan Yesus Kristus ketika disalib oleh penguasa di zamannya.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, Jumat ‎(3/4/2015), prosesi penyaliban Yesus Kristus diperagakan oleh beberapa jemaat gereja. Dalam perasaan yang dipandu oleh Prodiacon, dengan beberapa kali berhenti dan diikuti penghormatan oleh para jemaat.
Makna dari ibadat jalan salib menurut kepercayaan umat Katolik, agar umat bisa merasakan bagaimana Tuhan menurunkan Yesus Kristus sebagai anaknya, yang berjuang untuk menebus dosa-dosa manusia yang ketika itu banyak menghujat Yesus Kristus.
"Jadi ini buat umat Katolik agar bisa merasakan kesengsaraan Yesus ketika disalib, Allah mau menurunkan Yesus untuk menebus dosa-dosa manusia meskipun harus sengsara," kata Humas Gereja Katedral Susyana Suwadie di lokasi.
Tema yang diangkat dalam paskah tahun ini adalah 'Tiada Syukur Tanpa Peduli'. Menurut Susyana, tema ini diambil agar umat Katolik senantiasa selalu mengingat Tuhan.
"Meskipun dalam setiap aspek kehidupan manusia selalu berbuat dosa, namun Allah tetap mencintai dan mendekat pada diri manusia yang berdosa. Jadi tema ini merupakan perwujudan dan pengembangan lebih lanjut Arah Dasar Keuskupan Agung di Jakarta tahun 2015, yaitu sebagai tahun syukur," ujar Susyana. (Sun)
900 Jemaat Gereja Katedral Khidmat Ikuti Ibadat Jalan Salib
"Ini buat umat Katolik agar bisa merasakan kesengsaraan Yesus ketika disalib, Allah mau menurunkan Yesus untuk menebus dosa-dosa manusia."
Advertisement