Sukses

Jenazah Terduga Teroris Kelompok Santoso Dijaga Ketat Brimob

Belum ada satu keluarga pun yang mengklaim bahwa jenazah yang bersemayam di kamar jenazah itu adalah keluarganya.

Liputan6.com, Palu - Jenazah anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 Antiteror dan Brimob di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dijaga ketat. Sejumlah personel Brimob bersenjata lengkap disiagakan di depan kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng, tempat jenazah tersebut disemayamkan.

Pantauan di lokasi, Sabtu (4/4/2015) hingga pukul 15.00 Wita, belum ada proses identifikasi yang dilakukan tim khusus dari Polda Sulteng, terhadap jenazah tersebut. Sebab, tidak ada satu keluarga pun yang mengklaim bahwa jenazah yang bersemayam di kamar jenazah itu adalah keluarganya.

Di sekitar kamar mayat telah dipasang garis polisi untuk membatasi akses warga dan media yang ingin mengambil gambar secara dekat.

Jenazah tersebut dibawa dari Rumah Sakit Anuntaloko, Parigi Moutong setelah dievakuasi dari lokasi baku tembak di Pegunungan Salumpangi, Desa Sakinah Jaya, Kecamatan Parigi Utara ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng, di Palu.

Jenazah dipindahkan untuk menjalani proses autopsi dari tim khusus Polda Sulteng.

"Sesuai protap yang ada jenazah harus dioutopsi. Setelah ada hasilnya, baru kita cocokkan dengan sipil bersenjata yang telah ditetapkan sebagai DPO," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz yang dihubungi dari Palu , Jumat 3 April 2015.

Seorang sipil bersenjata yang tewas dalam baku tembak di pegunungan Salumpangi, Desa Sakinah Jaya, Kecamatan Parigi Utara itu diduga sebagai MK alias BK yang telah ditetapkan sebagai DPO kasus terorisme Poso. Dugaan itu diperkuat berdasarkan foto wajah BK yang terpampang dalam poster DPO Polda Sulteng itu mirip dengan jenazah sipil bersenjata tersebut.

"Untuk pembenarannya tunggu hasil outopsi dulu. Yang pasti satu orang yang tewas itu merupakan kelompok dari Santoso dan Daeng Koro," tandas Idham.

Sementara itu, Kabag Penum Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan, terduga teroris yang tertembak meninggal dunia sewaktu terjadi baku tembak dengan Densus 88 di Parigi, diduga kuat adalah Daeng Koro. Dia masuk dalam pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diburu polisi.

"Namun untuk kepastiannya terlebih dahulu dilakukan Tes DNA," kata Rikwanto.

Tim gabungan Densus 88 dan Brimob terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata yang berjumlah 12 orang di pegunungan Salumpangi, Desa Sakinah Jaya, Kecamatan Parigi Utara, sekitar pukul 16.00 Wita. Dalam baku tembak kurang lebih satu jam itu, satu anggota sipil bersenjata tewas setelah terkena tembakan di bagian dada. (Mvi/Ali)