Liputan6.com, Pamekasan - Umat Islam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu malam menggelar salat gerhana bulan di sejumlah masjid. Umumnya, masjid yang melaksanakan salat gerhana bulan adalah yang dikelola ormas Islam Muhammadiyah, Al-Irsyad, dan Persatuan Islam (Persis) Pamekasan.
Tidak hanya masyarakat, aktivis mahasiswa Islam di Pamekasan juga menggelar salat gerhana bulan yang terjadi malam ini.
"Kalau kami sengaja menggelar salat gerhana di Kantor Sekretariat HMI," kata Ketua HMI Komisariat STAIN Pamekasan, Maliq, Sabtu (4/4/2015) malam.
Salat gerhana bulan yang digelar umat Islam di masing-masing masjid di Pamekasan itu layaknya salat Idul Fitri, yakni dengan menggunakan pengeras suara. Beberapa masjid juga terdengar mengumandangkan gema takbir seperti takbir malam Idul Fitri.
Sementara di pedesaan, sebagian warga ramai menabuh kentongan di berbagai rumah sebagai bentuk pemberitahuan bagi warga lainnya telah terjadi gerhana bulan.
Salah satunya seperti di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan. Warga di desa tersebut menabuh kentongan dengan cara bergerombol dan keliling desa.
"Setiap ada gerhana bulan memang seperti itu, dan tradisi ini telah berlangsung turun temurun," tutur warga setempat Sahama.
Berdasarkan data astronomi, pada 14 Jumadil Akhir 1436 Hijriah atau bertepatan dengan 4 April 2015 mulai pukul 17.15 WIB di Indonesia akan terjadi gerhana bulan total.
Hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati gerhana ini. Puncak gerhana bulan total itu akan terjadi Sabtu pukul 19.01 WIB dan selesai pukul 20.44 WIB. (Ant/Ali/Mvi)
Tradisi Unik Warga Pamekasan Madura Saat Gerhana Bulan
Beberapa masjid juga terdengar mengumandangkan gema takbir seperti takbir pada malam lebaran.
Advertisement