Liputan6.com, Jakarta - Narkoba benar-benar jadi momok. Di Indonesia, 33 jiwa melayang tiap harinya karena narkoba. Pada 2014 Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat 4 juta orang mengonsumsi narkoba di usia 10 hingga 59 tahun. Negara pun merugi puluhan triliun rupiah per tahun akibat penggunaan narkoba yang menurunkan produktivitas masyarakat.
Kasus Afriani Susanti pada 22 Januari, 3 tahun silam jadi salah satu lembaran kelam sejarah narkoba di Tanah Air. Di bawah pengaruh obat terlarang, Afriani ngawur mengendalikan laju kendaraan dan berakibat fatal yang menyebabkan 9 nyawa hilang.
Baca Juga
Para pemain narkoba bukan tak dihukum atas tindak kriminalnya menyebarkan ataupun mengonsumsi narkoba, namun seperti tak pernah jera, terbukti, salah satu terpidana mati asal Nigeria, Silvester Obiekwe Nwaolise dalam kasus penyelundupan narkoba jenis heroin diduga masih mengendalikan transaksi narkoba selama mendekam dalam Lapas Nusakambangan.
Keterlibatan Silvester di ketahui BNN saat mengungkap sindikat narkotika yang beroperasi di wilayah Jakarta pada 25 Januari 2015.
Kelompok penyelundup narkoba yang dikenal dengan julukan Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran juga merupakan terpidana mati kasus narkoba. Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Denpasar, permohonan pengajuan kembali (PK) untuk dua warga negara Australia, jilid dua ini ditolak.
Mencegah situasi yang tak diinginkan, gabungan aparat kepolisian dan TNI mengamankan jalannya perpindahan dua terpidana mati, Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Penjagaan aparat super ketat. Kendaraan barracuda yang digunakan untuk mengangkut terpidana mati bergerak masuk. Salah satu keluarga terpidana mati Andrew Chan mendatangi Lapas Kerobokan untuk bertemu, tapi tak bisa masuk.
Iringan mobil Barracuda keluar dari Lapas Kerobokan, Bali menuju Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Helikopter milik TNI AL dimaksimalkan penggunaannya untuk memantau keamanan sekitar Pulau Nusakambangan, jelang kedatangan terpidana mati Bali Nine.
Pasukan pengamanan di wilayah perairan Nusakambangan disiagakan. Bahkan pemantauan udara juga dilakukan dengan pesawat tempur. Iring-iringan kendaraan lapis baja yang membawa terpidana mati Bali Nine, keluar dari Bandara Tunggul Wulung.
Selang beberapa menit, rombongan langsung masuk lokasi Dermaga Wijayapura. Penjagaan ketat, baik darat, laut bahkan udara dikerahkan untuk pengawalan kedua terpidana mati dengan julukan Bali Nine ini.
Bagaimana penelusuran bahayanya narkoba di Indonesia? Saksikan selengkapnya video tayangan Sigi Investigasi SCTV, Minggu (5/4/2015), di bawah ini:
Advertisement
(Dan/Ans)