Sukses

Makanan Berbahaya di Sekitar Kita

Makanan berbahaya semakin banyak beredar di masyarakat. Setelah bakso daging celeng, ada kikil berformalin dan juga saus berbahan kimia.

Liputan6.com, Jakarta - Makanan merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Tanpa makanan, tentunya manusia tidak punya energi untuk beraktivitas. Bisnis kuliner pun menjamur di mana-mana.

Produsen makanan berlomba-lomba mengolah aneka makanan enak dan lezat. Prinsipnya di mana ada makanan enak, di situ ada konsumen yang siap membelinya.

Sayangnya di antara makanan yang enak di lidah itu belum tentu sehat bagi tubuh kita. Salah satu makanan yang banyak digemari masyarakat Indonesia adalah bakso. Makanan asal negeri China ini dijual di mana-mana, dari restoran mewah hingga gerobak pinggir jalan.

Beberapa waktu lalu para penyuka bakso di Sukabumi, Jawa Barat dikagetkan dengan beredarnya bakso berbahan daging celeng atau daging babi hutan.

Harga daging celeng yang jauh lebih murah dari daging sapi dimanfaatkan para pedagang nakal untuk meraih untung. Padahal bagi umat Islam, daging ini haram untuk dikonsumsi.

Bakso celeng tidak hanya dijual di Sukabumi, namun juga hingga ke Kota Bogor dan Cianjur, Jawa Barat. Selain bakso daging celeng, beredar juga saus berbahan kimia yang jelas berbahaya apabila dikonsumsi manusia.

Seperti produsen saus di Deli Serdang, Sumatera Utara. Mereka memakai pewarna tekstil pada saus cabai buatannya. Pedagang basko celeng dan pembuat saus berbahan kimia kini sudah ditangkap pihak kepolisian. Namun apa daya, bakso daging celeng dan saus kimia itu terlanjur dikonsumsi masyarakat. Anda mungkin salah satunya.

Selain bakso daging celeng dan saus berbahan kimia. Masyarakat juga dikagetkan dengan beredarnya nata de coco berbahan pupuk urea yang biasa digunakan untuk tanaman.

Pupuk urea untuk tanaman jelas sangat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh manusia. Beruntung, pabrik nata de coco di Sleman, Daerah Istimewa, Yogyakarta ini sudah digerebek polisi dan kini sudah berhenti beroperasi.

Lalu bagaimana masyarakat menyikapi hal ini? Saksikan video Kopi Pagi (Komentar Pilihan Liputan 6 Pagi) selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Pagi, Minggu  (5/4/2015), di bawah ini.