Liputan6.com, Majalengka - Ketika Sabtu 4 Apri 2015 mulai gelap, Waras bersiaga. Warga Desa Sumber Wetan, Majalengka, Jawa Barat itu terus mengamati langit menanti kedatangan gerhana bulan.
Dan ketika gerhana itu dimulai, Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (5/4/2015), Waras dan warga desa membunyikan benda apa pun termasuk alat-alat dapur dan memukulkan kuku antar ibu jari.
Baca Juga
Ia juga bergegas menyuruh istrinya yang sedang hamil bersembunyi ke kolong tempat tidur. Seperti warga desa lain, Waras percaya dengan bersembunyi di kolong tempat tidur istri dan bayi yang dikandungnya akan baik-baik saja.
Advertisement
Tak semua warga Majalengka bisa melihat gerhana bulan. Sebagian kecewa karena saat gerhana, hujan deras turun dan langit mendung.
Menjelang gerhana bulan, makin banyak warga Semarang, Jawa Tengah mendatangi Masjid Agung Jawa Tengah. Mereka ingin melihat fenomena alam langka itu secara langsung atau melalui teropong teodolit yang disiapkan tim hisab rukyah. Sementara ratusan orang lain mengikuti salat khusuf yaitu salat sunah yang didirikan saat terjadi gerhana.
Gerhana bulan total terjadi Sabtu malam sekitar pukul 19.15 WIB. Gerhana hanya berlangsung 4 menit 48 detik. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperkirakan, gerhana serupa akan terjadi lagi 11 September 2155 atau 140 tahun lagi. (Vra/Sun)