Sukses

Tanggapi Risma, Ahok Sebut Surabaya Hanya Selevel Jakarta Pusat

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengkritik kondisi Jakarta yang semrawut dan kurang pelayanan. Ahok pun menilai Risma belum tahu Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengkritik kondisi Jakarta yang semrawut dan kurang pelayanan. Hal itu dilihatnya dari kondisi infrastruktur yang masih berantakan.

Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai Risma belum tahu seluruhnya tentang Jakarta. Terlebih, kalau mau dibandingkan, Surabaya itu hanya seperti Jakarta Pusat.

"Jangan bandingin Kota Surabaya. Surabaya itu kasarnya Jakarta Pusat, Jakarta Selatan doang. Kita itu provinsi. Jawa Timur tuh kayak kita urusannya gitu lho. Kalau cuma Kota Surabaya satu mah yah, sama kaya satu Kota Jakarta Pusat," ujar Ahok di Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Ahok pun menanggapi pernyataan Risma yang menyayangkan adanya gundukan tanah bekas galian berserakan di jalan.

"Kalau ada gundukan tanah kadang beliau nggak ngerti. Ini kan ada jalan provinsi ada jalan negara. Kadang ada telkom, PLN di jalan provinsi izin dia gali dia nggak menutup lagi itu sudah kita peringatkan," jelas Ahok.

Ia memastikan, pelayanan di Jakarta sudah lebih baik dari sebelumnya. Contohnya, adanya Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) yang kini sudah berjalan 3 bulan di kantor pemerintah.

"Itu mungkin Bu Risma belum tahu semua kita. Kita semua sudah e-Goverment kok. Kita tuh saya kira DKI sampai seluruh kantor lurah sudah fiber-optic lho. Kita sudah ada BPTSP sudah jalan 3 bulan sampai semua urusan di kantor BPTSP," papar Ahok.

"Kalau jalan berlubang memang kita akui Transjakarta kacau balau. 13 Sungai bukan kita yang urus kok," tutup Ahok.

Risma Kecewa

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi Jakarta dalam seminar Public Policy and Diplomacy digelar di Lembaga penelitian CSIS, Jakarta. Risma antara lain menyindir kondisi kebersihan jalanan di Jakarta yang sempat ditemuinya.

"Saya lihat ada tumpukan galian di pinggir jalan sampai mengering. Itu kalau di Surabaya, masyarakatnya sudah pasti cerewet dan lapor ke saya," kata Risma, Selasa (7/4/2015).

Pemandangan itu, menurut dia, ditemukan ketika datang lebih awal di Jakarta sebelum menuju lokasi seminar. Waktu luang itu ia sempatkan untuk berkeliling Jakarta.

"Tadi saya datang kepagian. Saya keliling di Jakarta dan saya merasa kota ini kota besar, tapi tidak ada pejabatnya," ujar Risma.

Dia juga mengaku prihatin karena Jakarta sebagai kota besar masih belum punya pelayanan publik yang bagus. "Jakarta ini kota besar dan kaya, tapi kenapa pelayanannya seperti ini?" heran Risma. (Mut)