Sukses

Kronologi Pria Masuk Roda Pesawat Garuda Pekanbaru-Jakarta

Pesawat mengudara selama sekitar 1 jam 10 menit. Selama itu pula, lelaki berusia 21 tahun tersebut berada di rongga roda pesawat.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta menangkap seorang pria lantaran nekat masuk ke rongga tempat roda pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 177 jurusan Pekanbaru-Jakarta. Lelaki itu dibekuk di landasan bandara, Cengkareng, Tangerang, Banten.

VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengonfirmasi kejadian itu bermula di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Selasa (7/4/2015) siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Awalnya pria bernama Mario Steven Ambarita itu nekat menerobos pagar bandara dan masuk ke landasan.

"Dia menerobos pagar ke landasan sambil menunggu momen pesawat berhenti sejenak sebelum tinggal landas. Nah di saat pesawat berhenti sejenak itu, ia lari dan masuk ke rongga roda pesawat," ujar Pujobroto saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta.

Pesawat terbang dan berada di udara selama sekitar 1 jam 10 menit. Selama itu pula, lelaki berusia 21 tahun tersebut berada di rongga roda pesawat yang berada di ketinggian sekitar 30 ribu kaki hingga 34 ribu kaki dengan suhu mencapai 0 derajat.

Kapal terbang kemudian mendarat pada sekitar pukul 15.15 WIB. Petugas pemandu parkir pesawat menemukan Mario berada di luar pesawat usai kapal terbang itu baru saja tiba di landasan.

"Pria itu jalan terhuyung-huyung. Petugas di dekatnya akhirnya menghampiri dan menangkapnya," kata Pujobroto.

Mario kemudian digelandang ke dalam bandara. Namun karena kondisi kesehatannya yang kurang baik, pria itu dirawat di pos kesehatan bandara.

"Dia diinfus dokter karena mengalami hipoksia (kondisi simtoma kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian). Telinga kirinya berdarah. Jari-jarinya kelihatan membiru," ungkap Pujobroto.

Beberapa jam kemudian, kondisi Mario membaik. Lelaki muda itu kemudian diperiksa oleh otoritas bandara. Pujobroto mengaku belum tahu bagaimana proses selanjutnya, termasuk sanksi apa yang akan diberikan kepada Mario.

"Saya tidak tahu karena hal itu merupakan kewenangan pihak bandara. Kini dia masih diperiksa," tandas pejabat humas Garuda Indonesia tersebut. (Riz/Ado)