Liputan6.com, Jakarta - Usai mendapati penanganan medis di ruang kesehatan Angkasa Pura II Bandara Soetta Tangerang, Mario dibawa ke Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta. Pria yang masuk rongga roda pesawat Garuda Jurusan Pekanbaru-Jakarta itu akan diperiksa.
"Dipindahkan guna penyelidikan lanjutan," kata salah seorang petugas Otoritas Bandara yang enggan menyebutkan identitasnya di Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (7/4/2015).
Mario dipindahkan dengan menggunakan mobil keamanan Angkasa Pura (AP) II Bandara Soetta pada pukul 21.15 WIB. Hingga pukul 21.27 WIB, Mario masih berada di dalam mobil tersebut.
Namun menurut Humas Polresta Bandara Soetta AKP Sutrisna, petugas otoritas bandara membawa Mario ke Mapolresta Bandara hanya sebentar saja. Selanjutnya dia dibawa kembali ke kantor otoritas Bandara (Otban) Soetta.
"Iya, kemari sebentar. Hanya untuk koordinasi saja. (Bahas) bagaimana penanganan penumpang gelap ini," ujar Sutrisna.
Untuk itu, lanjut Sutrisna, kasus itu kini berada pada wewenang otoritas bandara. Namun begitu pihaknya tetap berkoordinasi untuk kelanjutan kasus tersebut.
"Iya sudah menjadi wewenang Otban. Hanya saja tetap koordinasi dengan Polresta," tukas Sutrisna.
Mario sebelumnya menjadi penumpang gelap pesawat Garuda Indonesia jurusan Pekanbaru-Jakarta. Awalnya, dia melompat pagar Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Ia kemudian mengendap masuk ke dalam roda pesawat di ujung landasan, ketika pesawat akan lepas landas.
Pemuda asal Riau ini ditemukan petugas keamanan Angkasa Pura (AP) II dengan kondisi sempoyongan saat turun dari ruang roda di Bandara Soerkarno-Hatta, Tangerang. Kondisinya saat itu, di bagian telinganya mengeluarkan darah dan jari-jarinya berwarna biru.
"Jadi selama di perjalanan, dia bersembunyi di tempat ban. Makanya saat keluar karena kehabisan udara atau apa, dia tak sadarkan diri," ujar Sutrisna. (Ali)