Liputan6.com, Jakarta: Pasar Mobil Bekas Kemayoran di Jakarta Pusat tampak lesu. Bahkan omzetnya menurun hingga mencapai 40 persen. Penurunan itu diduga karena maraknya fasilitas kemudahan pembelian mobil baru yang ditawarkan para dealer. Selain itu, aksi unjuk rasa yang meningkat di Ibu Kota diperkirakan menjadi pemicu sepinya pembeli. Dalam sebulan, para penjual itu mengaku mampu memasarkan hingga 30 unit mobil dari berbagai tipe. Kini, yang laku hanya berkisar 15 hingga 18 mobil saja. Demikian pengakuan sejumlah pedagang mobil bekas di sana, baru-baru ini.
Sebagai satu sentra penjualan mobil bekas di Jakarta, Pasar Mobil Bekas Kemayoran biasanya selalu ramai dikunjungi para pembeli. Tapi dalam sebulan terakhir, para penjualnya mengeluhkan omzet yang melorot hingga 40 persen, akibat sepinya pembeli. Menurut seorang pedagang, Santoso, satu penyebab sepinya pembeli itu adalah banyaknya fasilitas kemudahan pembelian mobil baru yang ditawarkan sejumlah dealer. Misalnya, untuk jumlah uang muka yang sudah menurun atau angsuran kredit setiap bulan. "Termasuk banyaknya aksi unjuk rasa," kata Santoso.
Menurut Ketua Paguyuban Pasar Mobil Kemayoran Norman, para penjual yakin keadaan bakal berubah. Misalnya, pembeli diharapkan bakal semakin ramai menjelang datangnya bulan puasa hingga Lebaran, seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu pemerintah diminta secepatnya memperbaiki kondisi keamanan di Ibu Kota. Dengan demikian, masyarakat tak enggan lagi berkunjung ke sana, meski sekadar melihat-lihat saja.(BMI/Christiyanto dan Julianus)
Sebagai satu sentra penjualan mobil bekas di Jakarta, Pasar Mobil Bekas Kemayoran biasanya selalu ramai dikunjungi para pembeli. Tapi dalam sebulan terakhir, para penjualnya mengeluhkan omzet yang melorot hingga 40 persen, akibat sepinya pembeli. Menurut seorang pedagang, Santoso, satu penyebab sepinya pembeli itu adalah banyaknya fasilitas kemudahan pembelian mobil baru yang ditawarkan sejumlah dealer. Misalnya, untuk jumlah uang muka yang sudah menurun atau angsuran kredit setiap bulan. "Termasuk banyaknya aksi unjuk rasa," kata Santoso.
Menurut Ketua Paguyuban Pasar Mobil Kemayoran Norman, para penjual yakin keadaan bakal berubah. Misalnya, pembeli diharapkan bakal semakin ramai menjelang datangnya bulan puasa hingga Lebaran, seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu pemerintah diminta secepatnya memperbaiki kondisi keamanan di Ibu Kota. Dengan demikian, masyarakat tak enggan lagi berkunjung ke sana, meski sekadar melihat-lihat saja.(BMI/Christiyanto dan Julianus)