Liputan6.com, Jakarta - Konflik dualisme kepemimpinan Partai Golkar belum usai. Namun, konflik itu diyakini tak berdampak pada hubungan Partai Golkar dengan Koalisi Merah Putih (KMP), meski Partai Golkar kubu Agung Laksono sudah menyatakan merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung menyatakan hubungan Golkar di KMP baik-baik saja. Termasuk juga hubungan partai-partai lain di koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa saat Pilpres 2014 lalu itu.
‎
‎"Ya koalisi Golkar sama-sama dengan partai politik yang terhimpun dalam KMP tidak ada perubahan apa-apa," kata Akbar saat menjenguk Anas Urbaningrum di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (9/4/2015).‎
‎
Mantan Ketua Umum‎ Partai Golkar ini juga mengaku, KMP sampai saat ini masih memberi dukungan kepada jalannya pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi. Akbar menegaskan, KMP tidak akan mengganggu Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahannya.
"Kami dari KMP juga memberikan dukungan kepada misi yang diemban oleh Presiden Jokowi sesuai dengan apa yang sudah menjadi visi dan misi dalam Nawacita itu‎. Dan tidak ada pikiran untuk mengganggu apalagi mengganjal atau meng-impeach, sama sekali tidak ada," kata dia.
Namun bila ditemukan pelanggaran konstitusi oleh Presiden Jokowi, maka terbuka untuk dilengserkan.‎
"Kecuali dia melanggar apa yagn diamanatkan konstitusi baru bisa di-impeach. Tapi kan kita yakin Pak Jokowi-JK tidak ada pikiran-pikiran melakukan langkah-langkah yang dilarang yang diamanatkan konstitusi," tutup Akbar. (Mut)‎
Akbar Tandjung: Konflik Golkar Tak Rusak Hubungan dengan KMP
KMP sampai saat ini masih memberi dukungan kepada jalannya pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi.
Advertisement