Sukses

Golkar Kubu Agung: Pidato Megawati Ingatkan Kejayaan Indonesia

Pidato Megawati dinilai dapat mengingatkan jika Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kemajemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4/2015). Dalam pidato politiknya, Megawati menyoroti Indonesia yang pernah berjaya dan mewarnai dunia.

Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Agun Gunanjar mengaku kagum dengan apa yang disampaikan mantan Presiden RI ke-5 dalam kongres itu. Isi pidato itu dinilai mengandung inspirasi dan mengingatkan kejayaan Indonesia.

"Isi pidato pembukaan Ibu Megawati Soekarnoputri pada pembukaan Kongres PDIP di Bali telah menginspirasi dan mengingatkan kita akan kebesaran negara dan bangsa Indonesia untuk tidak melupakan kejayaan bangsa di tengah pergaulan atau politik dunia," kata Agun kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Apa yang disampaikan putri Presiden RI pertama itu menurut dia, telah menyadarkan jika Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kemajemukan yang terbingkai menjadi satu.

"Menyadarkan kita semua sebagai bangsa yang satu, satu untuk semua, semua untuk satu. Bangsa Indonesia dengan Bhinneka tunggal Ika-nya," ujar dia.

Karena itu, Agun mengajak semua elemen bangsa untuk bersatu kembali dalam ideologi nasional Pancasila dan mendukung pemerintahan Jokowi-JK agar bisa berjalan sesuai koridornya. Karena hanya Pancasila yang bisa mempersatukan seluruh kekuatan bangsa.

"Seluruh elite agar menciptakan situasi politik yang semakin kondusif untuk pemerintahan negara kita, dari Sabang sampai Merauke," tandas Agun.

Dalam pidatonya, Megawati mengajak rakyat untuk memaknai Indonesia Raya yang mewarnai dunia. "Saya ingin menyoroti salah satu momen bersejarah yang ikut mengubah tatanan dunia. Enam puluh (60) tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 18-24 April 1955, Bung Karno mencetuskan Konferensi Asia-Afrika," ucap Megawati.

Konferensi itu menghasilkan kesepakatan Dasasila Bandung yang membangunkan kesadaran baru bagi bangsa-bangsa Asia, Afrika, dan Amerika Latin untuk mendapatkan hak hidup sebagai bangsa merdeka. Namun, lanjut Megawati, negara-negara yang baru merdeka tersebut, pada waktu itu dihadapkan pada tantangan baru, berupa rivalitas dua blok besar. Yakni Blok Barat dan Blok Timur.

"Indonesia pun kembali menjadi pelopor Gerakan Non Blok," tukas Megawati.(Ali/Mut)