Sukses

Komplotan Pencuri Spesialis Pecah Kaca Mobil Diciduk Polisi

Komplotan tersebut terdiri dari 11 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ketuanya berinisial END.

Liputan6.com, Jakarta - Komplotan spesialis pecah kaca mobil diciduk jajaran Polda Metro Jaya. Komplotan beranggotan 11 orang ini sudah beraksi sejak 4 tahun lalu. Mereka adalah END (43), AG (31), FRM (28), FEB (24), FJR (26), ABD (29), HSR (26), DW (25), SUS (27), HRD (33), dan YUL (29).

Dalam aksinya, mereka memecahkan kaca mobil dengan menggunakan busi. Benda itu disentilkan ke kaca mobil hingga pecah. Namun sebelum itu, busi tersebut dilumuri air liur lantaran diyakini jika basah akan lebih efektif untuk memecahkan kaca mobil.

"Kita sudah mengamati ini beberapa bulan berdasarkan 26 laporan yang terjadi di 25 TKP (Tempat Kejadian Perkara). Salah satu korbannya staf Kedutaan India di Menteng," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Heru menjelaskan, tak seperti komplotan lain yang bersekongkol berdasarkan asal daerah atau suku, mereka terdiri dari bermacam suku di Indonesia. Perbedaan asal daerah ini dianggap lebih solid ketimbang bersatu dengan sesama suku.

"Biar tambah mantap bergabung mereka," ujar Heru.

Ketua komplotan, END, disebut sebagai aktor intelektual dalam aksi kejahatan ini. Dia yang memerintahkan dan menyusun strategi pencurian agar berjalan mulus. Sebelum beraksi, sang ketua menugaskan anak buahnya mengamati calon korban.

Saat merasa ada peluang, satu per satu pelaku mengejar mobil calon korban yang sedang melaju pelan. Dengan nada lembut dan berniat baik, pelaku memberi tahu kepada calon korban bahwa mobilnya mengalami sejumlah masalah. Seperti ban kempes, ada percikan dari bawah mobil, hingga keluar api dari knalpot.

"Biasanya kalau sudah tiga orang yang kasih tahu, korban mulai terpengaruh dan akhirnya percaya, kalau mobilnya memang kenapa-kenapa," jelas Heru.

Saat korban turun dari kendaraan untuk memeriksa bagian mobil yang bermasalah itu, 1 pelaku yang bertindak sebagai eksekutor menyelinap ke dalam mobil untuk menggasak harta benda korban. Pelaku lainnya berperan mengajak bicara agar korban lengah jika barangnya di dalam mobil digasak sang penjahat. Sedangkan satu pelaku lainnya mengamati situasi kejadian.

"Ini pelaku yang mencuri senjata dari anggota beberapa bulan lalu. Untung mereka belum sempat pakai," ujar Heru sambil menunjukkan sebuah pistol jenis revolver.

Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita 5 butir peluru, satu laptop dan notebook, 3 unit motor, 10 telepon genggam serta uang tunai senilai Rp 5.429.000. (Ali/Sun)