Sukses

Mario si Penyusup Roda Garuda: Saya Tak Sakiti Orang Lain

Menurut Mario si penyusup roda pesawat Garuda dari Pekanbaru ke Jakarta itu, aksinya tak membahayakan orang lain.

Liputan6.com, Pekanbaru - Mario Steve Ambarita, si penyusup rongga roda Pesawat Garuda dari Pekanbaru tujuan Jakarta mengaku tak menyesali perbuatan yang telah dilakukan. Meski membahayakan diri sendiri dan penumpang, dia mengaku bangga.

"Saya tidak menyesal karena tidak merugikan orang lain. Niat saya tidak menyakiti orang lain," kata Mario saat diwawancarai Liputan6.com, di sela-sela rekonstruksi di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau, Jumat (10/4/2015).

Menurut Mario, aksinya itu tak membahayakan orang lain, tapi hanya dirinya sendiri. "Ini masalah pribadi saya. Masalah nyawa saya sendiri," tegas Mario.

Mario menerangkan, bertemu dengan Presiden Joko Widodo menjadi alasannya untuk nekat berbuat pada 7 April 2015 siang itu.

Ia mengaku pantas menjadi Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat, karena merasa pernah menjadi tim sukses Jokowi di Pemilihan Umum Presiden beberapa waktu lalu.

"Soal saya mampu atau tidak, itu urusan pribadi saya," ketus dia.

Mario terkesan cuek dengan jeratan hukum yang mengancamnya. Yaitu, hukuman satu tahun penjara dan denda maksimal 500 juta karena dijerat dengan Pasal 421 dan 435 Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Sementara itu, Direktur Umum Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi akan mencoba merekomendasikan hukuman kepada Mario.

"Kita akan koordinasikan untuk rekomendasikan hukuman Mario, karena kesalahan Mario ini cukup fatal," jelas Budi.

Aksi Mario ini membuat General Manager Bandara SSK II Slamet Samiaji dicopot walau masih bertugas selama sepekan. Selain itu, ulah nekatnya juga membuat TNI AU yang bermarkas di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin melakukan evaluasi pengamanan. (Tnt/Ans)

Video Terkini