Liputan6.com, Medan - Kericuhan terjadi dalam rapat konsolidasi Partai Golkar di Medan, Sumatera Utara. Ketua Umum Agung Laksono pun dievakuasi dengan pengawalan ketat petugas kepolisian.
Kericuhan bermula setelah sejumlah peserta rapat menuduh Ketua Panitia Konsolidasi yang juga Plt Sekretaris Partai Golkar Sumut Yasir Ridho Lubis sebagai pengkhianat. Suasana makin panas saat Leo Nababan yang ditunjuk menjadi Plt Ketua Partai Golkar Sumut menyampaikan sambutan.
Beberapa kader yang menggunakan atribut Partai Golkar yang diduga dari kubu Munas Bali berteriak dan mengatakan kepengurusan Agung Laksono tidak sah. Leo Nababan yang berada di podium menanggapi teriakan tersebut agar seluruh kader dapat menghormati rapat konsolidasi yang tengah berlangsung.
"Silakan Anda keluar kalau ini dianggap tidak sah," kata Leo di Hotel Tiara, Jalan Imam Bonjol, Medan, Sabtu (11/4/2015).
Kader yang tidak setuju dengan kepengurusan Agung Laksono tersebut berteriak lagi dan menyatakan masalah itu sedang menjalani proses hukum di PTUN. Leo pun menanggapi dengan mengatakan bahwa pihaknya menghormati upaya hukum yang ditempuh kepengurusan kubu Aburizal Bakrie tersebut.
"Silakan ke PTUN, tetapi kami menghormati keputusan Menkumham RI," tukas Leo.
Pernyataan Leo Nababan itu dianggap kurang memuaskan, puluhan kader yang memprotes kepengurusan Agung Laksono itu merangsek hingga ke podium. Sejumlah personel kepolisian pun sigap. Petugas yang mengenakan pakaian sipil itu mengawal para kader agar tidak mendekati podium yang ditempati Agung Laksono.
Di tengah situasi itu, Agung Laksono tetap tenang. Dia yang duduk bersama senior Partai Golkar Sumut Dharma Indra Siregar hanya terlihat tersenyum.
Usai memberikan kata sambutan, Agung Laksono kemudian keluar dari lokasi pertemuan melalui jalur evakuasi. Dia dikawal ketat oleh puluhan personel kepolisian. (Ant/Ali/Riz)
Konsolidasi Golkar di Medan Ricuh, Agung Laksono Dievakuasi
Ketua Umum Agung Laksono pun dievakuasi dengan pengawalan ketat petugas kepolisian
Advertisement