Sukses

Dropping Soal UN yang Tertukar Masih Terjadi

Di tengah pendistribusian soal UN, tertukarnya dropping soal UN masih terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mencegah kebocoran soal Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), pendistribusian soal UN mendapat pengawalan ketat personel polisi di sejumlah daerah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (12/4/2015), contohnya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Soal UN disimpan di subrayon Dinas Pendidikan (Disdik) tingkat kecamatan masing-masing sebelum nantinya diserahkan ke pihak sekolah yang ada di seluruh wilayah Bogor dengan cara bertahap.

Untuk soal ujian yang akan digelar Senin besok 13 April 2015, dari semua mata pelajaran sudah didistribusikan di Disdik Bogor lalu dibawa ke subrayon. Setelah itu baru bisa diambil oleh pihak sekolah untuk diambil setiap harinya sesuai dengan mata pelajaran yang akan dilaksanakan dan akan dijaga ketat oleh polisi.

Di Banyumas, Jawa Tengah, soal UN untuk SMA dan SMK Sabtu siang 11 April 2015 tiba di halaman Kantor Dinas Pendidikan. Dengan pengawalan ketat polisi bersenjata laras panjang, selanjutnya naskah sementara ditempatkan di gedung serbaguna Kantor Dinas Pendidikan setempat.

Pengiriman naskah dari Disdik ke subrayon akan dilakukan Sabtu kemarin dan hari ini. Pengiriman terbagi dalam 5 subrayon masing-masing. Rayon 1 di SMAN 2 Purwokerto, Rayon 2 di SMAN 1 Purwokerto, Rayon 3 di SMAN 1 Ajibarang, Rayon 4 di SMKN 1 Purwokerto, dan Rayon 5 di SMKN 2 Purwokerto.

Panita menjamin tidak ada lembar UN yang tertinggal di rayon maupun subrayon seperti tahun sebelumnya.

Tertukar

Di tengah pendistribusian soal UN, tertukarnya dropping soal UN masih terjadi. Untuk Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta tertukar di 3 subrayon. Soal yang seharusnya untuk subrayon 3 diturunkan di subrayon 1. Sedangkan soal yang berada di subrayon 2 seharusnya untuk subrayon 1.

Soal-soal ujian yang seharusnya sudah selesai masuk ruang penyimpanan pada Sabtu pagi baru selesai dan lengkap pada Sabtu siang. Para petugas yang melakukan pengawasan UN terpaksa mengambil soal menggunakan sepeda motor tanpa pengawalan polisi agar tidak mengundang curiga saat melakukan perjalanan.

Paket soal untuk subrayon 1 masih terbungkus rapi dalam bendelan sehingga langsung dimasukkan ke ruang penyimpanan bersama soal-soal untuk sekolah lain yang lebih dahulu telah tiba.

Sementara itu di Depok, Jawa Barat, lembar soal dan jawaban UN masih disortir untuk dikirim ke tiap sekolah di Kota Depok. Penyortiran pun tetap dalam pengawasan sejumlah anggota polisi.

Untuk menjaga keamanan, polisi memeriksa setiap kusen dan teralis jendela. Tak hanya itu, ruang soal pun dilengkapi CCTV sehingga bisa diawasi dan dipantau setiap saat. 10 Anggota polisi berjaga bergantian di SMAN 1 Depok yang merupakan tempat distribusi soal UN untuk Kota Depok. (Vra/Sss)