Liputan6.com, Jakarta - Tim gabungan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengevakuasi 82 WNI, dari salah satu daerah paling bergejolak di Yaman, Aden. Namun, dalam operasi tersebut petugas juga mengevakuasi warga negara (WN) Malaysia dan Thailand.
"(Dalam evakuasi) ada juga warga Malaysia dan Thailand yang kebetulan kapal yang kita carter cukup besar, maka kita tampung," kata Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di kantornya, Jakarta, Senin (13/4/2015).
Arrmanatha menjelaskan, jumlah warga negara asing yang dievakuasi kali ini cukup banyak. Estimasinya mencapai 63 orang dari 2 negara tetangga itu.
"Warga Thailand 3 orang kalau nggak salah. Sementara warga malaysia 60 orang," jelas dia.
Menurut Arrmanatha, evakuasi warga Malaysia dan Thailand berdasarkan faktor kemanusian yang tak perlu pandang bulu. Langkah ini bukan hanya keputusan RI, tapi sudah dikomunikasikan dengan negara asalnya.
"Pada intinya dengan Malaysia, India, Thailand kita semua bekerja sama para Menlu berkoordinasi, bagaimana bisa saling membantu karena ini misi kemanusian," jelas dia.
"Para Menlu berkomunikasi negara siapa dulu bisa masuk ke Aden, dan kapalnya masih muat untuk saling membantu," ucap Arrmanatha.
Yaman bergejolak setelah milisi Houthi, yang berjuang untuk mendapatkan peningkatan otonomi di Provinsi Saada, melancarkan pemberontakan secara berkala sejak 2004. Aksi mereka yang paling signifikan terjadi sejak Juli 2014.
Puncaknya pada September 2014, ketika mereka menguasai Ibukota Yaman, Sanaa, menyandera staf kepresidenan, dan menembaki kediaman Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi. Kondisi ini kemudian membuat Arab Saudi dan sekutunya turun tangan. (Rmn/Mut)
RI Juga Evakuasi Puluhan Warga Malaysia dan Thailand di Yaman
Pemerintah RI mengevakuasi 3 warga Thailand dan 60 warga Malaysia dari Yaman.
Advertisement