Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan ternyata belum mempunyai kantor DPP yang definitif setelah anak dari Hatta Radjasa, Reza Rajasa, mengambil alih kantor DPP PAN di Jalan TB. Simatupang untuk kepentingan bisnisnya.
Lantaran hal itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto sempat mengatakan para kader akan urunan atau patungan untuk membeli kantor baru. Namun, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno membantah hal tersebut.
"Saya belum dengar masalah urunan kader. Mungkin ada beberapa kader yang secara sukarela dan dengan inisiatif sendiri melakukannya. Tetapi itu sepenuhnya inisiatif sendiri. Tidak ada arahan apalagi keharusan dari DPP untuk mengumpulkan dana dari kader. Itu sebatas wacana, belum definitif," ujar Eddy melalui pesan singkat, Senin (13/4/2015).
Dia menjelaskan hal ini perlu dilakukan karena prospek pendanaan gedung baru PAN harus direncanakan secara matang. Selain itu perlu ada pertanggung jawaban sumber dan pemanfaatan setiap uang yang diterima DPP dalam pembelian gedung tersebut.
"Karena saya berlatar belakang perbakan dan keuangan, prospek pendanaan gedung baru PAN harus direncanakan secara matang dan akuntabel. Setiap sen yang diperlukan harus bisa dipertanggung jawabkan sumber dan pemanfaatannya," jelas dia.
Saat ditanya letak gedung DPP baru PAN, Eddy hanya membocorkan gedung baru tersebut akan terletak di kawasan Jakarta Selatan juga. "Sedang kita finalisasi lokasinya. Mudah-mudahan sebentar lagi terealisir. Rencananya di daerah Jaksel (Jakarta Selatan)," pungkasnya.
Pada masa kepemimpinan Soetrisno Bachir pada periode 2005-2010, PAN berkantor di Mampang, Jakarta Selatan. Kemudian saat Hatta Rajasa terpilih menjadi ketua umum periode 2010-2015, Kantor DPP PAN pindah ke Jalan TB Simatupang. (Ado)
Sekjen PAN: Soal Urunan Kantor Baru, Tidak Ada Arahan DPP
Dia menjelaskan hal ini perlu dilakukan karena prospek pendanaan gedung baru PAN harus direncanakan secara matang.
Advertisement