Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan termasuk pengamanan untuk kepala negara atau delegasi juga sudah disiapkan.
Kabar beredar, pengamanan untuk para perwakilan negara sahabat sangat ketat. Bahkan, bagi siapa pun yang mencoba mendekat akan langsung ditembak di tempat.
Namun, kabar itu dibantah Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Dia mengatakan, setiap pengamanan, termasuk VVIP memiliki standar tertentu.
"Pengamanan VVIP itu memiliki standar. Jadi tidak serta merta ditembak. Tingkat ancamannya seperti apa. Kalau tingkat ancamannya mengancam jiwa pasti tindakan terakhirnya seperti itu," jelas Moeldoko usai berolahraga bersama di Brigif-2 Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015).
Tapi, lanjut Moeldoko, kalau ancaman tidak terlalu berbahaya dan bisa diselesaikan dengan cara baik, maka prajurit harus menangani dengan lebih baik.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menambahkan, kesiapan prajurit dalam mengamankan perhelatan KAA ke-60 ini sudah sangat baik. Bahkan, tim telah melakukan simulasi pengamanan.
"Pengamanan KAA alhamdulillah terakhir kita sudah melakukan TFG, technical force game. Semua langkah dilakukan, disimulasikan dengan baik," kata dia.
TNI akan menerjunkan 26.663 prajurit dibantu 9.700 personel Polri. Seluruh petugas sudah dibagi sesuai dengan tugas masing-masing.
"Dengan partisipasi dan keterlibatan masyarakat Indonesia menyambut gegap gempita khususnya warga Bandung sudah sangat baik. Pasti dunia bangga atas apa yang dilakukan Indonesia," tutup Moeldoko.
Kementerian Luar Negeri memastikan 72 negara telah mengonfirmasi kehadirannya dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) 19-24 April 2015 di Indonesia. Dari 72 negara itu, dipastikan ada 30 kepala negara/pemerintahan yang datang.
KAA ke-60 akan dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. Agenda KAA meliputi "Asia-Afrika Bussiness Summit" dan "Asia-Africa Carnival".
Tema yang dibawa Indonesia dalam KAA ke-60 adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan Selatan, kesejahteraan, serta perdamaian. (Mut)