Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali mengambil peran juru damai. Pria yang karib disapa JK itu memanggil Walikota Surabaya Tri Rismaharani atau Risma untuk mencari solusi penyelesaian konflik pembangunan Pasar Turi.
"Nanti sore Pak JK akan bertemu Bu Risma, untuk mediasi penyelesaian konflik Pasar Turi. Itu salah satunya agenda pertemuan nanti," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Pedagang pasar turi yang tergabung dalam Gerakan Pedagang Pasar Turi Surabaya Korban Kebakaran (GPPSKK) meminta Risma untuk membatalkan perjanjian build operate and transfer (BOT) dengan pengembang Pasar Turi, PT Gala Bumi Perkasa.
Advertisement
Permintaan itu dipicu pengembang Pasar Turi baru tak kunjung merampungkan pembangunan bekas pusat grosir terbesar di Jawa Timur tersebut. Dalam perjanjian kerja sama dengan Pemkot, perusahaan milik Henry J Gunawan itu harusnya menuntaskan pembangunan pada 14 Februari 2014 lalu.
Namun, hingga saat ini pembangunan tak juga selesai. total ada sebanyak 6.500 stan dan akan berdiri di bangunan setinggi 8 lantai.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebelumnya melayangkan somasi kepada PT Gala Bumi Perkasa. Somasi tersebut dilayangkan lewat pengacara yang sudah ditunjuk Pemkot Surabaya.
"Kami sudah mengirim somasi ke investor Pasar Turi beberapa hari lalu," kata Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan di Balai Kota Surabaya, Rabu 4 Februari 2015.
Inti dari somasi itu di antaranya agar investor segera melakukan perubahan perjanjian dengan Pemkot Surabaya. Sebab, perjanjian terdahulu soal pengelolaan Pasar Turi pascakebakaran dianggap merugikan pemkot. (Fiq/Yus)