Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pasukan berseragam TNI-Polri dan Paspampres baris-berbaris di kawasan silang Monas, Jakarta pagi tadi. Mereka mengikuti apel gelar pasukan Pengamanan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan diselenggarakan pada 19-24 April 2015.
Bertindak sebagai inspektur upacara, yakni Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. Tujuannya untuk mematangkan persiapan, baik fisik, materil, dan alutsista dari masing-masing satuan yang terlibat langsung dalam pengamanan KAA.
"Sejumlah negara peserta KAA menilai situasi keamanan secara global kurang kondusif, itu jadi salah satu pertimbangan TNI membentuk Komando Gabungan Pengamanan VVIP," kata Moeldoko saat apel berlangsung di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Komando Gabungan VVIP terdiri dari Paspamres yang diperkuat dengan unsur-unsur TNI dan Polri. Serta pertebalan keamanan dari Satuan Petugas Keamanan Wilayah yang akan ditempatkan di Ring Pengamanan 2 dan 3.
"(Personil yang dikerahkan) 26.000 lebih personel dari TNI. Kalau Polri 9.700 personel," jelas Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, TNI akan bersinergi dengan satuan pengamanan lainnya untuk memberikan penjagaan terbaik kepada peserta KAA. Moeldoko berharap, langkah ini dapat membangun citra Indonesia sebagai negara aman di mata internasional.
"Kita lakukan yang terbaik agar para tamu negara yang pulangbke negaranya dapat membawa cerita yang baik tentang Indonesia," tutur Moeldoko.
Dia mengatakan, jumlah puluhan ribu personel keamanan sudah sesuai dengan keperluan di lokasi berlangsungnya KAA, Jakarta dan Bandung. Dia juga meminta masyarakat demaklumi jika saat KAA berlangsung terdapat manuver-manuver dari pesawat tempur TNI Angkatan Udara yang memang ditugaskan di Ring Pengamanan 1.
"Panglima TNI dan Pak Wakapolri (Komjen Pol Badrodin Haiti) telah menyiapkan sejumlah kekuatan sesuai kepentingan di lapangan, sesuai kebutuhan dua tempat di Jakarta dan di Bandung. Kami harap masyarakat maklum kalau ada manuver-manuver dari pesawat-pesawat tempur AU," papar Moeldoko.
Menurut dia, rute Jakarta-Bandung menjadi agenda pengamanan yang penting. Namun hingga saat ini, Moeldoko tak bisa memastikan jalur apa yang bakal dilewati para tamu negara untuk bertolak dari Jakarta ke Bandung, darat ataukah darat. Semua, kata dia, bergantung pada kondisi cuaca.
Jika cuaca cerah makan tamu negara akan diterbangkan. Namun jika cuaca buruk mereka akan menempuh jalur darat.
Advertisement
"Ya nanti tinggal kita lihat kalau cuaca memungkinkan akan menggunakan udara, tetapi kalau cuaca terganggu akan menggunakan kereta atau menggunakan bus," pungkas Moeldoko. (Ndy)