Sukses

RI Serius Garap R80 Habibie Jadi Pesawat Nasional

Tipe pesawat R80 dinilai cocok dengan kondisi alam di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Regio Prop 80 (R80) yang diproduksi perusahaan mantan Presiden BJ Habibie, PT Regio Aviasi bakal segera dijadikan sebagai pesawat nasional. Rencana yang juga didukung Presiden Jokowi ini diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Politisi Partai Hanura itu menyatakan, saat ini Indonesia membutuhkan banyak pesawat dengan tipe yang tak jauh berbeda dengan R80.

"Itu kan swasta, tapi Pak Habibie. Kita lihat memang kita butuhkan alat transportasi, baik laut maupun udara, tentu yang dibuat ini kan R80 model kaya ATR 72 yang Wings untuk kapasitas 80 seat," ujar Saleh di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2015).

"Memang kita sangat membutuhkan. Saya kira apa yang dilakukan itu kita akan men-support supaya terwujud," imbuh dia.

Menurut dia, tipe pesawat R80 cocok dengan kondisi alam di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau.

"Kita tahu Pak Habibie kan bagus, dan apa yang dirintis itu dibutuhkan oleh kita. Kita punya pulau-pulau terutama di wilayah Indonesia timur dibutuhkan alat transportasi, apalagi yang kapasitas 80 penumpang. Menurut engineer yang datang pada kami, itu tipe yang dianggap cukup mutakhir," ujar dia.

Lalu, bagaimana dengan biaya untuk pembelian pesawat tersebut?

Mantan anggota DPR itu mengaku belum sampai pada tahapan pembahasan itu. Namun, kata dia, mendengar pernyataan yang diucapkan oleh Presiden Jokowi saat bertemu dengan BJ Habibie, tampaknya rencana menjadikan R80 sebagai program nasional bakal digarap serius pemerintah.

"Makanya nanti kita ngobrol sama si swasta. Soal skema, belum. Tapi ide itu kita support karena bagus," ucap dia.

Pada ajang National Innovation Forum (NIF) 2015 yang berlangsung di Graha Widya Bakti Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, BJ Habibie mempresentasikan salah satu produk pesawatnya yang akan diberi label R80 kepada Presiden Jokowi.

Beberapa hal yang diunggulkan, yaitu kapasitas penumpang yang jumlahnya cukup banyak, antara 80-90 orang, waktu berputar yang singkat, dan perawatannya yang juga terbilang lebih mudah dibanding pesawat-pesawat produksi pabrikan Amerika Serikat maupun Eropa.

Dengan kemampuan itu, Habibie menilai pesawat R80 merupakan pesawat yang paling tepat untuk dioperasikan di Indonesia, khususnya untuk pesawat-pesawat yang dioperasikan di bandara dengan landasan pacu pendek.

"Jawabannya ini. Ini pesawat yang paling tepat untuk Indonesia. Ini sudah dilakukan studi di Amerika," ujar Habibie pada Senin 3 April 2015. (Ndy/Ans)