Liputan6.com, Jakarta - Deudeuh Alfi Sahrin disebut-sebut sosok yang jarang bergaul dan selektif dalam berteman. Ia juga diduga kerap berlaku kasar kepada teman pria yang mengunjungi kamar kosnya.
"Orangnya nggak friendly, dia nggak mau bergaul sama anak-anak kosan, yang ditegur cuma saya sama temannya, Vali. Saya ditegur karena dituakan anak-anak (kos)," ujar Andre, salah satu penghuni rumah kos, tempat Deudeuh tinggal di Jalan Tebet Utara II Nomor 15-C, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015) malam.
Perilaku Deudeuh kepada tamu prianya, kata Andre, juga diduga kurang ramah. Janda 1 anak itu, diduga sering memaki tamu pria di kamarnya, bahkan mengusir dan meneriakkan kata-kata kotor.
"Banyak pelanggan yang sakit hati mungkin. Ngusirnya kadang sampai banting pintu," kata pria berumur 69 tahun itu, sebelum mengetahui Deudeuh tewas dibunuh M Prio Santoso lantaran tersinggung disebut bau badan oleh pemilik akun Twitter @tataa_chubby itu.
Menurut Andre, meski kerap membuat gaduh, penghuni lain dan pengelola kos tak pernah menegur Deudeuh. Mereka enggan mencampuri urusan pekerja freelance itu, apalagi sikapnya dikenal kurang bersahabat.
"Itu urusan masing-masing. Kita tahu dia suka bawa masuk cowok terus kunci pintu. Kita tahu tamunya cowok, kan ada sepatu laki-laki di luar kamarnya," jelas pria yang akrab disapa Ayah oleh penghuni kos Boarding House 15-C itu.
Tomboi dan Ceria
Tomboi dan Ceria
Pada kesempatan sama, penghuni kos lainnya, Aurel mengatakan, dia tak pernah lagi tegur sapa dengan Deudeuh sejak ia menumpahkan teh manis di depan kamar dan menjatuhkan telepon genggam milik Deudeuh ke lantai. Perempuan yang akrab disapa Empi itu memang dikenal tempramen dan sensitif.
"Pembawaannya (Deudeuh) sih tomboi, ceria, nyablak. Tapi ngambekan. Aku kan sempet ada konflik sama dia. Tiba-tiba dicuekin, padahal sudah minta maaf gara-gara jatuhin HP dia, terus numpahin teh manis," ucap perempuan berambut pirang itu.
Salah seorang keluarga Deudeuh, Farida sebelumnya juga menyebutkan, Deudeuh dikenal keras kepala. Bahkan perempuan berkulit putih itu sudah 5 tahun tidak tinggal bersama orangtuanya di Depok, Jawa Barat.
Advertisement
Kehilangan
Kehilangan
Salah satu saksi pembunuhan Deudeuh Alfi Syahrin, Icang mengaku sangat terpukul dengan kematian temannya yang tak wajar. Dia belum percaya sahabatnya itu kini telah tiada.
Icang memang dikenal dekat dengan Deudeuh. Sehari-hari, dialah yang menyediakan makanan untuk Deudeuh.
"Saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Masih syok. Saya sakit ini, darah tinggi saya naik," lirih Icang ketika dihampiri di dekat rumah kos Deudeuh, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 14 April.
Dengan suara terbata-bata, Icang mengaku sangat dekat dengan pekerja freelance asal Depok, Jawa Barat itu. "Dia sahabat saya, bos saya, saya masih nggak nyangka," ujar dia.
Deudeuh ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15-C, Nomor 28, RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan pada Sabtu 11 April malam. Jenazahnya ditemukan tanpa busana, mulut disumpal kaus kaki hitam dan lilitan kabel di lehernya. Bahkan ada luka tusuk benda tajam di tubuhnya.
Saat olah tempat kejadian perkara atau olah TKP, polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas pakai di kamar Deudeuh. Jenazah pemilik akun Twitter @tataa_chubby itu dimakamkan keluarganya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Minggu 12 April siang.
Selang 4 hari kematian Deudeuh, polisi meringkus pria yang diduga sebagai pembunuh perempuan asal Depok, Jawa Barat itu. Pria itu bernama M Prio Santoso.
Prio mengaku tega menghabisi nyawa Deudeuh lantaran sakit hati, lantaran perempuan berambut lurus itu berkali-kali menyebut Prio memiliki bau badan menyengat.
Berdasarkan pengakuan Prio kepada polisi, Deudeuh sampai menutup hidung dan berkali-kali memberitahu soal bau badan guru matematika di lembaga bimbingan itu.
Bapak 1 anak itu pun tersinggung dengan sikap Deudeuh yang kurang ramah. Saat sedang bersetubuh dengan perempuan berumur 27 tahun itu, Prio melihat hair dryer tergeletak di dekatnya dan menumpahkan kekesalannya dengan menjerat janda 1 anak itu dengan kabel alat pengering rambut itu. (Rmn)