Sukses

Wagub Djarot: Banyak SMS Tawaran Wanita Seksi Masuk ke HP Saya

Mendengar cerita Djarot, Gubernur Ahok melontarkan candaan. "Kok saya nggak dapat."

Liputan6.com, Jakarta - Kematian Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata di kos Boarding House 15-C, Tebet itu, menggegerkan warga DKI Jakarta. Selain karena korban dihabisi dengan cara sadis, kasus tersebut juga menguak praktik prostitusi yang terjadi di rumah kos. Dengan memanfaatkan teknologi di dunia maya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku sering mendapat pesan singkat atau SMS dari orang yang tidak dikenal menawarkan wanita seksi.

"Saya ini khawatir sekarang. HP (Handphone) saya banyak sekali menerima SMS yang isinya, 'Kalau ingin wanita seksi, calling saya. Siap, sampai puas'. Saya sering dapat begitu, pin BB-nya sekalian," ujar Djarot di Balaikota, Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Mendengar cerita Djarot, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melontarkan candaan. "Kok saya nggak dapat," tutur Ahok, lalu tertawa.

Djarot menambahkan, untuk menghindari hal seperti itu, dirinya akan mengumpulkan RT, RW, lurah serta camat untuk mengumpulkan data rumah-rumah kos.

"Saya sudah izin (dengan Gubernur DKI) akan mengumpulkan RT, RW, lurah, camat untuk mengumpulkan data kos. Segera akan kami laksanakan. Kami akan datangi satu persatu. Kita akan cek, di mana-dimana, malam pun juga nggak apa-apa," jelas Djarot.

Menurut Djarot hal ini untuk mengembalikan lagi aturan yang dulu berlaku tentang laporan 1x24 jam.

Ketua DPP PDIP itu juga menjelaskan, hal itu bukan hanya untuk mencegah prostitusi saja, tetapi juga teroris.

"Imbauannya adalah data. Jadi aturan dulu itu baik, 1x24 jam harus lapor. Tapi kontrol sosial sekarang jadi longgar. Ini bukan hanya prostitusi tetapi juga menghadang praktek terorisme," pungkas Djarot. (Ein)