Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin mengungkap tentang maraknya prostitusi online di tanah air. Secara terang-terangan, pemilik akun Twitter @tataa_chubby itu mempromosikan diri di media sosial.
Calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mengatakan, kasus prostitusi online akan dilimpahkan ke Laboratorium Cyber Crime Polri.
"Itu bisa di-tracking melalui laboratorium cyber yang kita punya," kata Badrodin usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
‎
Selain kasus prostitusi online, jenderal bintang 3 itu mengatakan, laboratorium cyber crime juga bertugas untuk melacak praktik menyimpang lainnya.
"Seperti kasus perjudian, kasus penipuan, dan termasuk kasus prostitusi cyber," tegas Badrodin.
Deudeuh atau yang populer di Twitter bernama Tata Chubby ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15-C, Nomor 28 RT 7 RW 10, Tebet Timur, Jakarta Selatan pada Sabtu 11 April malam. Jenazah Deudeuh dalam kondisi tanpa busana, mulut disumpal kaus kaki hitam dan leher dijerat kabel. Di kamar janda 1 anak itu, polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas pakai.
Jenazah Deudeuh yang juga akrab disapa Empi itu dimakamkan keluarganya di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat Minggu 12 April 2015 siang. Sang pembunuh, M Prio Santoso atau Rio, ditangkap di Jonggol, Bogor, Jawa Barat pada Rabu 15 April 2015 dini hari.
Rio merupakan guru matematika di lembaga bimbingan belajar. Rio telah memiliki seorang istri dan 1 anak. Mereka sedang menanti kelahiran anak kedua. (Rmn/Sss)