Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Prio Santoso mengaku, semula tak berniat membunuh Deudeuh Alfi Syahrin. Pria berumur 25 tahun itu hanya ingin menggertak teman kencannya itu, agar tidak terus-menerus berkata kasar.
Namun, Deudeuh tak terkendali. Ia melawan Prio sambil berteriak-teriak. Prio akhirnya panik, takut penghuni kos lainnya menggerebek kamar kos bernomor 28 itu.
Apalagi jika nantinya warga mendapati dirinya sedang tak berbusana bersama Deudeuh. Ia pun semakin giat berupaya menghentikan teriakan perempuan berumur 26 tahun itu.
"Saya panik, takut digerebek warga," ujar Rio di Gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Pria yang akrab disapa Rio itu mengaku sempat melepas cekikannya, namun Deudeuh kembali berteriak. Ketakutan berkecamuk di pikirannya. Yang saat itu terlintas adalah, kalau sampai warga tahu, ia bisa dihakimi dengan tuduhan perzinahan.
Akhirnya Deudeuh yang sedang berusaha menyelamatkan diri, dengan merangkak ke arah lemari kembali diterjang Prio. Guru les matematika itu membalikkan tubuh Deudeuh hingga terlentang, dengan posisi menduduki tubuh pekerja 'freelance' itu.
"Lupa dudukin di bagian dada atau perut. Tapi saya cekik dia sampai dia tak bergerak," tandas lelaki yang pernah mengemban ilmu di universitas ternama di Bogor itu.
Polisi akhirnya menangkap Muhammad Prio Santoso di Jalan Batutapak I, RT 1 RW 11 Bojong Gede, Bogor pada Rabu 15 April dini hari. Keberadaan Prio diketahui polisi melalui penyelidikan keberadaan telepon genggam Deudeuh. Karena dari keterangan teman Dedeuh bernama Vali, handphone sahabatnya itu raib saat ditemukan tewas Sabtu 11 April malam.
Saat polisi meringkus Prio, pria yang dikenal selalu berprestasi di bangkau SD dan SMP ini pasrah. Ia mengaku menghabisi wanita berambut lurus itu pada Jumat 10 April malam pukul 08 00 WIB karena tersinggung disindir bau badan.
Deudeuh atau yang akrab disapa Empi ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15-C, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Sabtu 11 April malam. Dalam kondisi tanpa busana, mulutnya disumpal kaus kaki hitam dan lilitan kabel di lehernya.
Saat olah tempat kejadian perkara atau olah TKP, polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas pakai di kamar Deudeuh. Jenazah pemilik akun Twitter @tataa_chubby beranak 1 ini dimakamkan pada Minggu 12 April 2015 siang di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. (Rmn/Ans)
Panik Digerebek, Rio Membuat Deudeuh @tataa_Chubby Diam Selamanya
Akhirnya Deudeuh yang sedang berusaha menyelamatkan diri, dengan merangkak ke arah lemari kembali diterjang Prio.
Advertisement