Sukses

Kubu Agung: Rotasi Fraksi Golkar, Kubu Ical Egois

Dia menyatakan fakta menunjukkan bahwa kekuatan kubu Agung adalah nyata dan solid.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie atau Ical, Bambang Soesatyo menyebut loyalis Agung Laksono di DPR terus berkurang hingga menjadi 18 orang. Bambang pun mengakui tak semua loyalis Agung Laksono dirotasinya. Dia menyatakan hanya menggeser beberapa orang kubu Agung.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi Golkar kubu Agung Laksono, Fayakhun Andriadi mengatakan, ucapan Bambang Soesatyo menunjukkan kubu Ical sedang dilanda panik.

"Ucapan Bambang Soesatyo menunjukkan bahka kubu Ical sedang dilanda kepanikan. Dari rencana mereka melakukan rotasi, terdapat perpindahan 56 anggota Fraksi Partai Golkar," ujar Fayakhun kepada Liputan6.com, Kamis (16/4/2015).

Artinya, lanjut dia, fakta menunjukkan bahwa kekuatan kubu Agung adalah nyata dan solid. Sehingga, kubu Ical merasa perlu untuk memecah belah kekuatan tersebut.

Selain itu, Fayakhun menjelaskan tindakan rotasi yang dilakukan kubu Ical, justru mencerminkan tindakan egois dan tidak memikirkan rakyat. Padahal saat ini setiap komisi sedang bekerja keras membahas undang-undang dan tatap muka menyerap aspirasi.

"Karena kami mengerti bahwa kinerja kami sangat dinasti masyarakat. Dengan geser-menggeser itu sama dengan menghambat proses bekerja, membuyarkan konsentrasi bekerja," ujar dia.

Fayakhun menyatakan tindakan kubu Ical yang merotasi Fraksi Golkar itu akan menghambat rakyat. Dengan begitu, masyarakat pun menjadi jengkel.

"Karena (saat) menghubungi (anggota fraksi) di parlemen tiba-tiba sudah tidak berwenang lagi mengurus karena dipindah tugaskan," ucap Fayakhun.

Dia menyebut kepanikan yang ditunjukkan oleh kubu Ical memiliki keuntungan yang direngkuh oleh kubu Agung. Yaitu dia mengklaim dukungan terhadap anggota Fraksi Golkar di bawah komando Agung Laksono dan ketua Fraksi Golkar Agus Gumiwang semakin kuat.

"Sehingga terlihat jelas siapa yang haus kekuasaan, siapa yang panik kehilangan kekuasaan, siapa yang serakah terhadap posisi strategis di parlemen. Biar masyarakat menilai dengan jelas," pungkas Fayakhun. (Ali)

Video Terkini