Sukses

Tumpas Kelompok Santoso, 75 Anggota Polres Terima Penghargaan

Polda Sulteng juga akan melakukan hal yang sama kepada jajaran Polres Poso.

Liputan6.com, Palu - Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jendral Idham Aziz memberikan penghargaan kepada 75 anggota Polres Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Penghargaan diberikan setelah aparat itu sukses membunuh kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso.

Penghargaan itu diberikan atas kerja keras jajaran Polres Parigi Moutong dalam menumpas kelompok sipil bersenjata di Pegunungan Salumpangi, Sakinah Jaya, Parigi Utara pada Jumat 3 Maret 2015 dan di Pegunungan Kilo 15, Kebun Kopi, Parigi Utara, Sabtu 4 Maret 2015 lalu.

"Apresiasi dan penghargaan patut diberikan karena dalam pemberantasan itu anggota kita berhasil menewaskan Sabar Subagio alias Daeng Koro dan Imam alias Farid yang merupakan aktor utama dalam serangkaian aksi teror di Indonesia, khususnya di Poso, Sulteng," ucap Idham di Palu, Kamis (16/4/2015).

Selain memberikan apresiasi dan penghargaan, Idham, menaruh harapan kepada jajaran Polda Sulteng agar ke depan bisa terus mempertahankan prestasi dan kinerja kepada masyarakat.

"Keberhasilan itu bukanlah keberhasilan para anggota dan bukan juga keberhasilan Polda Sulteng. Tetapi berhasil tersebut adalah keberhasilan masyarakat, khususnya masyarakat Parigi Moutong," tandas Idham.

Setelah memberikan apresiasi dan penghargaan di Polres Parigi Moutong, pihak Polda Sulteng juga akan melakukan hal yang sama kepada jajaran Polres Poso.

"Jajaran di Polres Poso berhasil dalam menjaga keamanan, makanya juga patut untuk diberikan apresiasi dan penghargaan," tambah Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto.

Aparat gabungan yang terdiri dari Densus 88 Antiteror, Brimob, dan jajaran Polres Parigi Moutong terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso di Pegunungan Salumpangi.

Dalam kejadian itu, seorang yang merupakan Komandan Perang Sipil Bersenjata Daeng Koro tewas setelah bagian dadanya diterjang peluru aparat. Sehari setelahnya, anak buah Daeng Koro bernama Imam juga menyusul sang pemimpin. Imam tewas ditembak setelah diketahui Brimob yang tengah menggelar patroli di Pengunungan Kilo 16. (Ali)