Sukses

Jenazah Imam Anggota Kelompok Santoso Dimakamkan di Bima

Jenazah Imam diketahui sudah hampir sepekan terakhir disemayamkan di kamar jenazah Bhayangkara, hingga dijemput pihak keluarga.

Liputan6.com, Palu - Jenazah Imam alias Farid akhirnya dikirim ke kampung halamannya di Bima, Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya, jenazah salah seorang anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso itu disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara di Palu, Sulawesi Tengah.

"Tes DNA dari pihak keluarga sudah dilakukan dan hasilnya positif. Sekarang jenazah Imam sudah di Bima setelah dikirim menggunakan pesawat komersil berapa hari lalu," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suparapto di Palu, Kamis (16/4/2015).

Pemeriksaan DNA pihak keluarga Imam dilakukan langsung oleh orang tuanya yang datang bersama saudara ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah.

"Sample berupa air liur, rambut, dan darah diambil dari orang tua Imam. Setelah itu diperiksa dan hasilnya positif," tandas Hari.

Jenazah Imam diketahui sudah hampir sepekan terakhir disemayamkan di kamar jenazah Bhayangkara, hingga dijemput pihak keluarga.

Sebelumnya jenazah Imam dibawa dari Pegunungan Kilo 16, Kebun Kopi, Parigi Utara, Parigi Moutong setelah tewas tertembak tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Brimob Polda Sulteng, pada Sabtu 4 April 2015.  

Saat menggelar penyisiran di Kilo 16 sekitar pukul 17.30 Wita, tim gabungan secara kebetulan bertemu dengan Imam. Tim menaruh curiga terhadap gerak-gerik Imam hingga ditanyakan identitanya.

Namun saat ditanya, Imam langsung mengeluarkan senjata api. Sontak, tim gabungan yang merasa kaget langsung melakukan penembakan hingga Imam tewas dan tergeletak bersimbah darah di atas tanah.

Saat ditemukan itu Imam sendiri dan tidak bersama kelompoknya. Kendati demikian, Imam  membawa senjata api laras pendek jenis revolver dengan beberapa butir amunisi aktif dan tiga buah bom pipa aktif yang menyerupai granat.  

Berdasarkan penyelelidikan, Imam terpencar dari kelompoknya pasca baku tembak di Pegunungan Salumpangi, Sakinah Jaya, Parigi Utara, Parigi Moutong yang menewaskan Sabar Subagio alias Daeng Koro pada Jumat 3 April 2015 sekitar pukul 16.00 WITA.

Imam sendiri merupakan pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat. Dia memiliki peran penting dalam sejumlah aksi terorisme di Sulteng, khususnya di Poso. Selain merupakan aktor utama dalam pembunuhan dua warga di Tamadue. Imam juga aktor utama pengeboman di Pantangolemba, Poso Pesisir Utara.

Selain itu, Imam juga termasuk sebagai pelaku penyergapan kendaraan taktis Wolve milik tim Brimob di Tangkura, Poso Pesisir, beberapa waktu lalu. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini