Sukses

Kasatpol PP: Jangan Sampai Ada Presiden Dilempar Saat KAA

Petugas Satpol PP juga akan mengantisipasi munculnya aksi penolakan KAA ke-60 melalui penebaran spanduk.

Liputan6.com, Jakarta - Satpol PP DKI Jakarta akan memastikan penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika ke-60 aman dari aksi nakal pedagang kaki lima (PKL). Karena bisa saja, ada PKL yang usil melempar sesuatu saat rombongan pemimpin negara asing melintas.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, para PKL ataupun penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) biasanya ikut menjamur saat ada kerumunan. Hal ini juga akan diantisipasi oleh para petugas Satpol PP di lokasi.

"Di jembatan penyeberangan orang itu kita kasih 3 orang. Takut nanti pas presiden mana lewat terus dilempar dari atas kan perlu diantisipasi. Jadi seaman mungkin kita perbuat," kata Kukuh di Balaikota, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Selain itu, Kukuh menjamin, aparatnya juga akan mengantisipasi munculnya aksi-aksi penolakan melalui penebaran spanduk.

"Kalau petugas nggak saya tempatkan di situ bagaimana. Kemudian spanduk-spanduk yang orang iseng barangkali menentang KTT segala macam, segera kita cabut," imbuh dia.

Untuk memastikan penyelenggaraan berjalan aman, 1.702 Satpol PP disiagakan. Kukuh meyakini, lokasi-lokasi yang menjadi tempat penyelenggaraan sudah bersih dari PKL.

"Kita sudah mulai sterilisasi sejak beberapa minggu yang lalu. Jadi sudah banyak yang saya tertibkan sejak seminggu lalu," ucap Kukuh.

KAA ke-60 akan dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. Agenda KAA meliputi 'Asia-Afrika Bussiness Summit' dan 'Asia-Africa Carnival'.

Tema KAA ke-60 yang dibawa Indonesia dalam acara yang akan dihadiri 109 pemimpin negara dan 25 organisasi internasional tersebut adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan selatan, kesejahteraan, serta perdamaian. (Mvi/Ndy)