Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi keputusan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang meminta agar Ujian Nasional (UN) diulang pascaditemukannya laporan kebocoran soal, Federasi Serikat Guru Indonesia merasa keberatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (17/4/2015), alasannya mengingat UN sendiri bukan merupakan satu-satunya penentu kelulusan siswa.
"Kalau diulangi atau tidak, saya lebih setuju untuk tidak ya. Tidak diulang itu karena ujian nasional tidak lagi toh jadi penentu kelulusan. Nah tinggal sekarang kebijakan pemerintah adalah ujian nasional ini dianggap tidak valid dan tidak bisa digunakan untuk apapun," ucap Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti.
Advertisement
"Dengan demikan satu, ketentuan untuk mengukur indeks kejujuran sekolah juga sudah gak bisa. Ya tidak usah dilakukan," tandasnya.
Sementara bagi para siswa keputusan untuk mengulang ujian dianggap malah semakin membebani siswa. "Kalau aku sih ya lebih mending gak usah diulang, karena setahu ku juga kan bocornya cuma di beberapa daerah. Sekolahku juga kan gak akan ada kebocoran," ucap salah seorang siswa.
Wapres Jusuf Kalla menanggapi kasus bocornya soal UN. Menurut JK, meski hanya 30 tipe soal dari total 10 ribu tipe yang bocor, membocorkan soal via internet jelas merupakan tindak kejahatan.
Sejauh ini polisi telah memeriksa 13 orang dan telah menetapkan 1 tersangka yang diduga membuka sekaligus mengedarkan soal UN. (Vra/Yus)