Sukses

Ahok: Prostitusi, Selingkuh dan Mark Up UPS Dosanya Sama

Ahok mengatakan, praktik prostitusi tidak hanya di rumah kos. Di hotel dan apartemen juga ada, dan pengawasannya lebih sulit.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis prostitusi yang beroperasi di tempat kos terkuak seiring dengan ditangkapnya pembunuh Deudeuh Afli Sahrin. Kasus ini membuat peruntukan rumah kos mulai dipertanyakan. Namun, Pemprov DKI Jakarta mengaku kesulitan menyelesaikan permasalahan prostitusi terselubung tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, praktik prostitusi tidak hanya di rumah kos. Di hotel dan apartemen juga ada praktik prostitusi dan pengawasannya lebih sulit. Yang jelas, di mata Ahok perilaku ini sama saja dosanya dengan mereka yang korupsi.

"Prostitusi dan selingkuh sama nggak dosanya? Sama juga. Nyolong mark up UPS sama nggak dosanya, sama juga. Nggak bisa buktikan hartanya dari mana, ya mirip-mirip," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Yang jelas, terkait kehadiran wanita pemuas nafsu, menurut Ahok hal itu bukan sesuatu yang aneh. Bahkan, dia banyak dapat cerita tentang pejabat dan politisi yang meminta disiapkan layanan seks.

"Saya juga sering denger kok, oknum pejabat dan oknum politisi disiapin cewek. Tukang salon juga cerita maunya yang 21 tahun putih tinggi, coba kamu potong rambut di salon cerita semua tuh ibu-ibu," imbuh mantan politisi Golkar dan Gerindra itu.

Ahok tidak memungkiri, lokasi rumah kos pemilik akun @tataa_chubby di kawasan Tebet, Jakarta Selatan itu memiliki julukan V-street. Karena itu, dia ingin jajarannya memeriksa kembali izin rumah kos di kawasan tersebut.

"Itu sudah lama sekali. Makanya sekarang bisa tangkap kalau itu terjadi (penyimpangan), peruntukan kos mesti tutup," ucap Ahok. (Ado/Mut)