Liputan6.com, Jakarta - Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie atau Ical merotasi sejumlah loyalis Golkar kubu Agung Laksono di DPR. Di antaranya Zainudin Amali, Yayat Biaro, Adies Kadier, Fayakhun Andriadi, Meutya Hafid, serta Dave Laksono dan Bowo Sidik Pangarso.
Saat dikonfirmasi, Bowo Sidik Pangarso yang duduk di Komisi VII DPR membenarkan hal tersebut. Dirinya dirotasi dari Komisi VII yang membidangi Minerba ke Komisi VIII‎ yang membidangi agama dan sosial.
"Yang saya baca memang di suratnya saya dipindah, tapi itu menurut kami tidak berlaku," kata Bowo saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Bowo berujar, pihaknya akan bertahan dari rotasi tersebut karena hingga saat ini kepengurusan Golkar yang sah diakui oleh pemerintah adalah hasil Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono.
"Ya jelas bertahan dong, kan kita tetap tidak mengakui mereka Fraksi Golkar‎ kubu Aburizal Bakrie. Kita kan acuannya SK Menkumham, soal putusan sela PTUN itu tidak membatalkan SK Menkumham. Kecuali Menkumham mengeluarkan SK baru, kita baru menaati SK baru tersebut. Ini jelas SK-nya masih mengakui kita. Kami tidak akan merespons mereka," ujar dia.
Hingga saat ini Bowo bersama loyalis Agung Laksono lainnya tetap bertahan dan mengikuti kegiatan di komisi masing-masing meskipun sudah ada surat rotasi dari kubu Aburizal Bakrie.
"Itu kan suratnya saya baca per tanggal 9 April, tapi saya kemarin masih rapat di Komisi VII dan nama saya masih ada. Sama dengan teman-teman yang lain yang juga dirotasi. Kalaupun nama saya sudah tidak ada di Komisi VII, saya tetap bertahan di Komisi VII dengan menulis nama saya secara manual," tandas Bowo. (Ado/Yus)
Golkar Kubu Agung di DPR Tak Merespons Surat Rotasi Kubu Ical
Bowo bersama loyalis Agung lainnya tetap bertahan dan mengikuti kegiatan di komisi mereka meski sudah ada surat rotasi dari kubu Ical.
Advertisement