Liputan6.com, Jakarta - Tim Unit 1 Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Polda Metro Jaya melakukan prarekonstruksi pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin di 2 lokasi. Prarekonstruksi ini dilakukan untuk memperkuat bukti kepolisian bahwa Rio Santoso benar-benar pelaku tunggal saat menghabisi nyawa Deudeuh.
Sekitar 20 menit, Rio memeragakan 5 adegan di depan tim penyidik, mulai ia masuk ke kamar Deudeuh hingga menyumpal mulut wanita cantik itu dengan kaos kakinya. Hal itu diungkapkan Kepala Unit 1 Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Polda Metro Jaya Kompol Buddy Towuliu di kawasan Stasiun Cawang Jakarta Timur, Jumat sore (17/4/2015).
"Adegan pertama kamar mandi, kedua di tempat tidur dia buka celana, ketiga saat yang bersangkutan mencekik pakai kabel, keempat setelah didorong ke samping pojok tidur, dan terakhir sampai mulut korban disumpal kaus kaki," kata Buddy.
Dari lokasi tewasnya Deudeuh, tim kemudian menggiring Rio ke arah stasiun tempatnya membuang kunci. Pada awal pemeriksaan, Rio mengaku membuang kunci di selokan dekat stasiun Tebet, namun petugas yang turun ke selokan menemukan kunci di dekat pintu masuk stasiun Cawang.
"Untuk kunci, sudah ditemukan. Sama dengan kunci serep yang diamankan di Polsek Tebet. Ditemukan deket stasiun Cawang," ujar Buddy sambil menunjukkan 2 anak kunci berwarna perak.
Deudeuh yang memiliki akun twitter @tataa_chubby tewas di kamar kosnya pada 10 April 2015. Penghuni kos yang curiga karena Deudeuh tak kunjung keluar dari kamar kemudian membuka kamarnya dengan kunci cadangan pada 11 April 2015.
Saat itu, jasad Deudeuh ditemukan dalam posisi terlentang, tidak berbusana dan hanya ditutupi selimut tebal. Leher @tataa_chubby ini terbelit kabel dan mulutnya disumpal kaus kaki.
Jenazah Deudeuh kemudian diotopsi tim forensik RS. Cipto Mangunkusumo dan hasilnya wanita nahas itu tewas karena kehabisan oksigen serta ada bekas tekanan di daerah dada. Jasadnya kemudian dikebumikan pada Minggu 12 April 2015.
Polisi menangkap pembunuh Deudeuh bernama Muhammad Prio Santoso alias Rio di Jalan Batutapak I RT 001 RW 011 Bojong Gede, Bogor pada Rabu dini hari 15 April 2015. Keberadaan Rio diketahui polisi dengan menyelidiki keberadaan telepon genggam Deudeuh. Karena dari keterangan teman Dedeuh bernama Vali, handphone sahabatnya itu raib saat dirinya ditemukan tewas, Sabtu 11 April 2015.
Saat polisi mendatanginya, pria yang berprofesi sebagai guru matematika ini pasrah, tak melawan. Ia menghabisi wanita cantik itu pada Jumat 10 April 2015 malam pukul 20.00 WIB karena tersinggung disindir bau badan.
"Tersangka sakit hati ‎karena (diprotes korban) bau badan. Saat bercinta, korban sesekali tutup hidung," jelas Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 15 April 2015. (Mvi/Yus)