Sukses

JK: Kali Ini, Ada Rekomendasi Perdamaian dari Peserta KAA 2015

Wapres JK mengecek persiapan KAA mulai dari Bandara Halim Perdanakusuma atau tempat mendarat delegasi KAA hingga ke JCC.

Liputan6.com, Jakarta - Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April 2015 akan berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Apa bedanya? Simak penjelasan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Beda Konferensi Asia Afrika tahun 2005 dan 2015, tahun 2005 hanya seremonial. Tahun ini keadaan berbeda, akan ada rekomendasi untuk perdamaian," ujar Jusuf Kalla di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Sabtu (18/4/2015).

Rekomendasi yang dimaksud ini tidak hanya terkait perdamaian di Palestina atau Timur Tengah yang saat ini kondisinya sedang memanas, tapi lebih luas yakni perdamaian global.

"Palestina kan sudah 40 tahun kita bicara begitu, tinggal bagaimana realisasinya saja. Itu tidak pernah mundur kita dari sisi itu. Tapi Palestina bukan hanya isu. Isunya lebih besar lagi. Isu yang menyangkut 4 juta orang, ini kawasan sekarang lagi kacau," kata pria yang akrab disapa JK.

JK hari ini meninjau segala persiapan dan melakukan gladi bersih penerimaan delegasi peserta KAA. Ia yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, serta Ketua Panitia sekaligus Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan mengecek persiapan mulai dari bandara Halim Perdanakusuma atau tempat mendarat delegasi KAA hingga ke JCC yang akan dijadikan tempat pertemuan.

KAA ke-60 akan dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. Agenda KAA meliputi 'Asia-Afrika Bussiness Summit' dan 'Asia-Africa Carnival'.

Tema KAA ke-60 yang dibawa Indonesia dalam acara yang akan dihadiri 109 pemimpin negara dan 25 organisasi internasional tersebut adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan selatan, kesejahteraan, serta perdamaian. (Mvi/Ein)

Â