Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau masyarakat Indonesia dapat menerima seluruh delegasi yang hadir pada Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung dan Jakarta pada 19-24 April dengan ramah.
Mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu meminta masyarakat menunjukkan budaya asli bangsa yang selama ini terkenal ramah dan sopan santun terhadap setiap tamu yang datang ke Indonesia.
"Ini kan peringatan yang sifatnya peacefull, jadi harus juga diterima dengan nuansa peacefull. Jangan disambut dengan garang, tapi senyum. Laki-laki, perempuan, anak muda, memperlihatkan Indonesia yang harmoni," ujar Jusuf Kalla di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (18/4/2015).
Menurut JK, perhelatan KAA ini sekaligus juga merupakan evaluasi dari apa yang terjadi di Asia dan Afrika dalam kurun waktu 60 tahun.
"Kedua, ini pembelajaran untuk generasi yang muda bahwa dulu 60 tahun, pemimpin Indonesia, Bung Karno punya visi yang luar biasa ke depan. Mendahului daripada visi negara-negara lain sehingga dikenang," kata dia.
Untuk mengenang dan menanamkan semangat yang dibangun pada acara ini, maka lanjut JK, pihak panitia penyelenggara akan mengundang pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia.
"Tapi yang terpilih hanya pimpinan BEM untuk hadir di sini sebagai pembelajaran kita semua. Jadi saya mengusulkan, saya setuju undang semua BEM di universitas seluruh Indonesia. Tapi harus tenang, untuk pembelajaran. Supaya tahu bahwa pemimpin harusnya punya visi yang jauh ke depan," pungkas dia. (Ado/Ein)
JK: Jangan Garang, Sambutlah Peserta KAA dengan Senyum
JK meminta masyarakat menunjukkan budaya asli bangsa yang terkenal ramah dan sopan santun terhadap setiap tamu yang datang ke Indonesia.
Advertisement