Sukses

Mahyudin: Bila Golkar Tak Ikut Pilkada, Agung dan Ical Berdosa

Menurut dia, jika masalah di PTUN belum selesai sementara proses pendaftaraan pilkada sudah dekat, Ical dan Agung harus segera bertemu.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengisyaratkan bahwa partai-partai yang masih bermasalah tidak akan bisa mengikuti pilkada serentak yang akan digelar akhir tahun ini. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Golkar hasil Munas Ancol, Mahyudin mengatakan hal tersebut merupakan risiko politik bagi Golkar yang punya 2 kubu.

"Itu risiko kalau Golkar berstatus quo kemudian tidak bisa ikut pilkada, itu risiko politik," ujar Mahyudin di kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Menurut dia, jika masalah di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) belum selesai juga sementara proses pendaftaraan untuk pilkada sudah dekat, pimpinan kedua kubu Golkar yaitu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono harus segera bertemu.

"Kalau mendekati masa pendaftaran dan proses sidang di PTUN-nya belum selesai, Pak Agung dan Ical harus bersedia bertemu untuk membicarakan masa depan Golkar. Kalau Golkar tidak ikut pilkada, paling berdosa mereka berdua. Tapi saya yakin Agung dan Ical adalah orang-orang bijaksana," tutur Wakil Ketua MPR ini.

Sementara itu, terkait kader Golkar yang ingin menggunakan partai lain untuk ikut pilkada, menurut loyalis kubu Agung Laksono ini belum ada laporan. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menjadi masalah.

"Kalau yang nyebrang ke partai lain belum ada, tetapi jika ingin berkomunikasi dengan partai lain, itu tidak masalah. Kan pasti kita akan berkoalisi, hal ini jelas tidak bertentangan," tutur dia.

Meski demikian, Mahyudin menegaskan jika para kader Golkar di daerah akan lebih nyaman jika partainya telah selesai dari konflik internal.

"Mereka sebenarnya lebih nyaman Golkar selesai masalahnya. Masa kita mau calon pakai perahu orang. Tentu kalau pake perahu sendiri mereka justru lebih tenang," pungkas Mahyudin. (Ado/Mut)

Video Terkini