Sukses

Penanggulangan Terorisme Jadi Sorotan Pertemuan Menlu Peserta KAA

Pembahasan peningkatan kerja sama sudah dimulai sejak hari pertama KAA pada Minggu 19 April.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki hari kedua peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika (KAA), beberapa isu penting dunia dibahas sejumlah menteri luar negeri dari negara-negara peserta konferensi. Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah penanggulangan terorisme.

Masalah tersebut rencanya masuk dalam salah satu poin penting outcome KAA, yaitu The New Asia Africa Strategic Partnership (NAASP).

"Salah satu isu yang merupakan fokus perhatian adalah meningkatkan kerja sama menangani ancaman terorisme, ancaman ekstremisme, radikalisme, dan ancaman yang bersifat transnasional," sebut Duta Besar Indonesia untuk PBB Desra Percaya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Senin (20/4/2015).

Desra menjelaskan, pembahasan peningkatan kerja sama sudah dimulai sejak hari pertama KAA Minggu 19 April. Di mana pada waktu itu KAA dimulai dengan pertemuan Senior Oficial Meeting (SOM).

"Di dalam SOM diidentifikasi kerja sama yang bersifat konkret dan juga yang menarik," jelas Desra.

Desra mengatakan, dalam pertemuan SOM para delegasi kongres menggarisbawahi keterlibatan media dalam kerja sama penanggulangan terorisme.

"SOM juga perlu dilibatkan, dalam konteks memajukan kultur perdamaian dan menghadapi ekstremisme," sebut mantan Jubir Kemlu tersebut.

Sebab itu, Desra berharap, dalam segela tingkatan baik itu senior official ataupun menteri, kerja sama penanggulangan terorisme harus terus ditingkatkan. Sebab, masalah terorisme merupakan persoalan dunia secara menyeluruh.

"Terorisme merupakan ancaman global, seluruh negara harus bekerja sama erat dan baik di dalam SOM, maupun KTM diangkat berbagai delegasi," ucap dia.

"Dokumen yang kami siapkan di Pesan Bandung maupun NAASP, dipetakan kerja sama untuk mengatasi hal (terorisme) ini, termasuk kerja sama media," tandas Desra. (Rmn/Ans)