Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK)Â Puan Maharani menyatakan, perempuan dapat berkontribusi besar dan berperan dalam pemberantasan korupsi di negeri ini. Sebab, perempuan merupakan salah satu 'tiang negara' yang dapat membuat bangsa ini tetap berdiri tegak.
"Perempuan merupakan salah satu garda terdepan dalam mengubah mental yang merugikan masyarakat (seperti korupsi)," ujar Puan di KPK, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Baca Juga
Sejumlah tokoh perempuan juga hadir bersama Puan, seperti mantan Ibu Negara Shinta Nuriyah Wahid, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Advertisement
Puan menuturkan, korupsi telah merusak seluruh sendi-sendi kehidupan di negeri ini. Namun, kata Puan, korupsi bisa dicegah dan diberantas salah satunya dengan mengubah mental bangsa Indonesia menjadi lebih jujur dan malu untuk melakukan sesuatu yang merugikan bangsa.
"Peran itu awalnya dimulai dari keluarga. Di keluarga atau rumah yang berperan mendidik adalah ibu. Bagaimana kita, kaum perempuan, menyadarkan keluarga kita, khususnya kepada anak-anak kita, harus ada budaya malu jika melakukan hal-hal yang menyesatkan dan merugikan masyarakat seperti contohnya korupsi," tutur Puan.
Keberadaan perempuan, sebut Puan, sangat penting tidak hanya di keluarga tetapi juga di lingkungan masyarakat. Kaum perempuan, lanjut Puan, memiliki peran yang sangat penting untuk membangun karakter bangsa dan menopang gerakan Revolusi Mental yang digelorakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai dari keluarga masing-masing.
"Perempuan-perempuan Indonesia harus menjadi tiang negara (garda), menggelorakan antikorupsi," ujar Puan.
‎Menurut Puan, perempuan-perempuan Indonesia harus menempatkan posisi yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga buat keluarga dan lingkungan.
Di samping itu, Puan berharap ada kaum perempuan menjadi salah satu pimpinan KPK pada masa yang akan datang. Saat ini, kata Puan, sudah banyak perempuan Indonesia yang menempati posisi strategis di lembaga eksekutif dan legislatif. Semuanya, kata Puan, telah menunjukkan prestasi.
"Silakan berproses dan mengikuti mekanisme untuk menjadi calon pimpinan KPK," tandas Puan Maharani. (Ans)