Sukses

6 Kisah Pahlawan Nasional Perempuan Sehebat Kartini Terpopuler

Berikut Top 5 News edisi Selasa 21 April 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Artikel "6 Kisah Pahlawan Nasional Perempuan Sehebat Kartini" ternyata menyedot perhatian para pembaca di portal berita kesayangan Anda, Liputan6.com terutama di kanal News sepanjang Selasa 21 April 2015.

Berita seputar Konferensi Asia-Afrika juga masih menarik banyak pembaca, termasuk 3 berita lain seperti "Teori Konspirasi: 'UFO' Memata-matai Misi NASA?"

Selengkapnya Top 5 News...

1. 6 Kisah Pahlawan Nasional Perempuan Sehebat Kartini

Raden Ajeng Kartini namanya. Pemikirannya membawa terang bagi hidup wanita-wanita di zamannya dan dampaknya terasa hingga kini.

Putri Bupati Jepara yang lahir 21 April 1879 itu mendobrak tembok pembatas hak untuk berpendidikan antar-gender, wanita dan pria.

Meski hanya bisa merasakan bangku sekolah sampai umur 12 tahun, karena pada saat itu wanita tidak boleh berpendidikan lebih tinggi dari pria, Kartini tak berhenti. Dia mengisi hari-harinya dengan menuliskan surat berisi pemikiran-pemikirannya kepada teman-temannya di Belanda.

Surat-surat itulah yang dikumpulkan lalu diterbitkan dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Hidupnya menginspirasi wanita-wanita lainnya dan mengubah pandangan terhadap perempuan pribumi.

Dan karena itulah masyarakat Indonesia mengenang hari kelahiran Kartini pada 21 April setiap tahunnya.

Selengkapnya...

2. Jelang Puncak KAA, Jalan Otista Bandung 'Disulap' Lebih Cantik

Suasana berbeda akan terlihat jelas begitu melintas di Jalan Otto Iskandardinata atau Otista tepat di depan pusat perbelanjaan Pasar Baru, Kota Bandung, Jawa Barat.

Jika pada hari biasanya antrean kendaraan yang hilir mudik masuk ke sentra pakaian tersebut sangat padat, ditambah dengan PKL dan parkir liar, namun kini berbeda. Begitu melintas, orang-orang akan takjub dengan pemandangan lain. Jalan Otista bersolek menyambut Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung 24 April 2015.

Selengkapnya...

3. Teori Konspirasi: 'UFO' Memata-matai Misi NASA?

Pada kurun waktu 1959-1963, saat perlombaan antariksa (space race) memuncak melawan Uni Soviet, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan sebuah misi: Project Mercury. Tujuannya mengirimkan manusia ke orbit Bumi dan mengembalikannya dengan selamat.

Alan Shepard menjadi astronot pertama Amerika Serikat yang mengangkasa menggunakan kapsul Freedom 7 pada 5 Mei 1961. Pencapaiannya menjadi keberhasilan pertama program Mercury.

Dari foto-foto yang diambil dari proyek tersebut, dari masa 55 tahun lalu, periset UFO Scott Waring mengklaim menemukan penampakan pesawat luar angkasa milik makhluk ekstrateresterial.   

Teori konspirasi pun bermunculan. Sebagian pencetusnya mengklaim para alien mengawasi upaya awal penjelajahan antariksa manusia -- dan bahwa fakta-fakta itu sengaja ditutupi NASA dan Pemerintah AS.

Selengkapnya...

4. Gara-gara Power Bank, Nyawa PSK Kalijodo Melayang

Nasib tragis Deudeuh Alfi Sahrin sang pemilik akun Twitter @tataa_chubby, belum hilang dari ingatan publik. Namun, pembunuhan terhadap pekerja seks komersial oleh pelanggan kembali terjadi.

Pekerja seks komersial, Sinta (21) tewas setelah ditusuk pelanggannya, Abdul (29). Abdul menusuk Sinta karena panik diteriaki maling setelah mengambil power bank dan tablet Sinta.

Kapolsek Penjaringan AKBP Kus Subiantoro mengatakan, peristiwa itu berawal saat Abdul datang ke lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu, 15 April 2015. Abdul tertarik dengan Sinta dan datang langsung ke kamar PSK tersebut di Bar Sinar Jaya.

Selengkapnya...

5. Saksi Ahli: Skor Draw 2-2 untuk Kubu Ical dan Agung

Pengamat politik Margarito Kamis yang dihadirkan kubu Golkar Aburizal Bakrie atau Ical sebagai saksi dalam sidang lanjutan gugatan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menhumkam) menyayangkan campur tangan Menteri Yasonna H Laoly tentang keabsahan kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu di bawah kepemimpinan Agung Laksono.

Menurut Margarito, sifat keputusan Mahkamah Partai Golkar belum mencapai inkracht atau berkekuatan hukum tetap.

Ia pun menilai kuasa hukum Menkumham, OC Kaligis, mengintervensi dirinya yang sedang memberi kesaksian di hadapan majelis hakim.

"Feeling intelektual saya mengatakan pertanyaan (tim kuasa hukum) tergugat menjebak. Mereka tarik saya kepada pernyataan 'Ada putusan, ada putusan (Mahkamah Partai tentang keabsahan kubu Agung Laksono)'," jelas Margarito usai memberi kesaksian di ruang sidang Kartika, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Timur, Senin (20/4/2015).

Selengkapnya...

(Ans)