Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan dirinya kurang puas dengan kinerja beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI Jakarta hasil lelang jabatan. Ia tidak merinci identitas SKPD yang kerjanya dianggap kurang baik.
"‎Kinerjanya dibanding dulu lebih baik. Tapi ada beberapa saya nggak puas. Ada SKPD dia lakukan kalau dia suruh, ada kecenderungan dia ngulur waktu," kata Ahok, di Balaikota, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
‎Ahok pun menduga ada 2 alasan yang membuat para SKPD itu tidak bekerja maksimal, yaitu malas kerja karena sudah dekat dengan masa pensiun dan sakit hati karena pernah ditegur oleh dirinya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun sudah mengambil ancang-ancang untuk melakukan perombakan. Ia tidak mau para SKPD yang malas ini melakukan tindakan yang menyeleweng.
"Saya kasih gaji Anda Rp 80 juta, setahun cuma beberapa ratus juta. Kalau kamu korupsi, langsung disetor Rp 1,5 miliar atau Rp 3 miliar, ya kamu mana mau kerja baik-baik. Yang gitu, kita ganti yang muda-muda, yang mau kembangkan Jakarta," ujar dia.
"Kita mau perombakan begitu APBD masuk. Nunggu APBD, kalau saya potong, yang ribut sama saya banyak. Harus satu-satu saya selesaikan," tambah Ahok.
Selain itu, Ahok juga sedang melakukan evaluasi lelang jabatan. Menurut dia, di masa mendatang, tidak akan diberitahu posisi mana yang lowong. Semua akan dilakukan secara rahasia oleh dirinya sendiri.
"‎Mau ganti eselon II SKPD A, saya nggak mau lagi umumkan siapa mau rebut posisi A. Nanti bisa ribut, ketahuan kan," tutur dia.
Ahok menambahkan dirinya ingin untuk pengisi jabatan tertentu harus melakukan tes, tanpa terkecuali. "Maunya kita, semua di tes, siapa mau jadi eselon I, siapa mau jadi eselon II, nanti di stok. Begitu mau penggantian, yang layak langsung diambil dan dipasang," tandas Ahok. (Han/Mut)
APBD Cair, Ahok Rombak SKPD DKI
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun sudah mengambil ancang-ancang untuk melakukan perombakan SKPD DKI
Advertisement