Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memprakarsai pertemuan negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta Convention Center (JCC) sore ini, berbarengan diadakan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60.
Jokowi mengatakan dari hasil pertemuan tersebut, setidaknya ada 3 hal yang dibahas. Yakni soal kesepakatan komitmen kemerdekaan Palestina, pemberantasan kelompok radikal dan terorisme, serta penyelesaian konflik antar-negara.
‎"Dan kami mengusulkan ada dibuat task force atau kontak group, yang di situ nanti akan membuat sebuah bangunan, kerangka strategi, kerangka komunikasi, dan bangunan cara-cara menindaklanjuti dari setiap pertemuan-pertemuan yang ada," kata Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Jokowi‎ menjelaskan, saat dimintai pendapat oleh anggota OKI dalam pertemuan itu, tidak banyak perdebatan yang muncul, karena para anggota langsung menyetujui.
‎"Negara-negara Islam yang tergabung memberikan dukungan penuh, agar masalah-masalah yang ada segera bisa diselesaikan secara konkret, melalui step-step yang konkret. Kira-kira itu," tegas dia.
Dalam pidato pembukaan Asian African Summit, Jokowi juga berharap para pemimpin dunia atau kepala negara-negara Asia-Afrika mendukung perwujudan kemerdekaan Palestina.
Kemerdekaan Palestina merupakan salah bentuk penciptaan perdamaian dunia, yang sesuai dengan semangat Bandung yang dilahirkan dalam KAA ke-60 tahun silam.
Tidak hanya itu, Jokowi juga mengajak para pejabat negara, untuk serius memerangi kelompok-kelompok radikalisme. Karena kelompok tersebut dapat merusak kedaulatan negara. (Rmn)
Usulan Jokowi yang Disepakati Negara OKI di KAA
Jokowi juga mengajak para pejabat negara, untuk serius memerangi kelompok-kelompok radikalisme.
Advertisement