Sukses

Mobilisasi TNI-Polri di Nusakambangan Terkait Ancaman ISIS?

Bukan hanya sipir penjara, namun dalam setiap waktu berlangsung patroli yang digelar TNI maupun Brimob Polda Jateng di Nusakambangan.

Liputan6.com, Semarang - Dalam sepekan terakhir, pengamanan di berbagai lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah diperketat. Bukan hanya sipir penjara, namun dalam setiap waktu berlangsung patroli yang digelar TNI maupun Brimob Polda Jateng.

Sumber Liputan6.com di Lapas Pasir Putih, Nusakambangan menyebutkan, pengamanan memang ditingkatkan setelah ada wacana eksekusi sejumlah terpidana mati kasus narkoba yang akan dilaksanakan setelah Konferensi Asia-Afrika (KAA).    

"Kami tak hanya menjaga di dalam LP saja, namun juga sesekali berpatroli di lingkungan sekitar," kata sumber Liputan6.com tersebut, Rabu (22/4/2015).

Menurut dia, pengamanan tersebut juga mengharuskan adanya mobilisasi personel Kepolisian Resor Cilacap. Namun melibatkan pula Brimob Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan personel TNI dari berbagai kesatuan.

"Selain itu, dalam setiap briefing, kami diminta harus berhati-hati dan selalu waspada. Siapa tahu ada gerakan yang terkait dengan ancaman gerakan radikal ISIS seperti tersebar lewat YouTube," tambah dia.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Jawa Tengah Yuspahruddin membenarkan pihaknya memang telah menerima laporan terkait pengamanan Nusakambangan yang melibatkan personel TNI dan Polri.

"Tapi maaf ya, saya belum mengetahui perkembangan lebih lanjut karena saat ini sedang mengikuti pendidikan," kata Yuspahrudin melalui telepon selulernya.

Standar Pengamanan

Pelaksana Harian Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jateng Iwan Pramono menyebutkan standar pengamanan di semua lapas memang mulai dilakukan secara komprehensif. Bukan sekadar di dalam penjara saja, namun juga di lingkungan sekitarnya. Apalagi akhir-akhir ini banyak isu yang bersifat nasional.

"Kalau soal eksekusi, itu wewenang dari Kejaksaan Agung. Yang penting teman-teman di Nusakambangan setiap hari harus waspada terus, ada ataupun tidak ada isu itu," ucap dia.

Ia mengakui pengamanan Nusakambangan saat ini melibatkan personel TNI dan Polri atas dukungan dari Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.

Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan eksekusi gelombang II terhadap para terpidana mati kasus narkoba akan dilaksanakan setelah KAA. Saat ini hanya ada satu terpidana mati yang belum berada di Nusakambangan, yaitu Mary Jane Fiesta Veloso yang masih berada di Lapas Wirogunan, Yogyakarta. Sedangkan 9 terpidana lain sudah ditahan di Nusakambangan.

9 Terpidana mati lainnya yang telah berada di Nusakambangan, yakni Andrew Chan warga negara Australia, Myuran Sukumaran warga Australia, Raheem Agbaje Salami warga Nigeria, Zainal Abidin warga Indonesia, Serge Areski Atlaoui warga Prancis.

Kemudian Rodrigo Gularte warga Brasil, Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa warga Nigeria, Martin Anderson alias Belo warga Ghana, Okwudili Oyatanze warga Nigeria, dan Mary Jane Fiesta Veloso warga Filipina. (Ans/Sss)