Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat rapor merah dari DPRD saat sidang paripurna perihal pembacaan rekomendasi sebagai jawaban atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPJ. Pria yang karib disapa Ahok ini menganggap santai rapor merah yang diberikan DPRD, sambil berharap dewan tidak menganggap dirinya sebagai murid yang bodoh.
"Semoga guru kepala sekolah di DPRD tidak menganggap saya bodoh. Saya cukup pintar sebenarnya untuk menghemat uang," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Sektor penerimaan, belanja, dan pembiayaan Pemprov DKI selama 2014 memang menjadi kritik DPRD. Sektor pendapatan DKI Jakarta hanya 66,8% atau Rp 43,4 triliun dari rencana Rp 65 triliun.
Lalu belanja yang hanya terealiasi 59,32% adalah merupakan belanja terendah ibu kota negara dan jika belanja terealisasi 100 persen maka akan terdapat defisit anggaran sebesar Rp 20 triliun.
Dari sektor pembiayaan, DPRD DKI menilai, realisasi penyertaan modal pemerintah (PMP) hanya terealisasi 43,62%. Hal ini karena kegagalan realisasi PMP ke PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN), PT PAM Jaya, dan PT Food Station.
"Kalau kamu sekolah, kamu dianggap nggak nurut, agak bodoh, nggak kerja, ya dikasih rapor merah. Ini kan sekolah terbaik di Indonesia, Provinsi DKI mau pindah ke mana? rugi dong," jelas dia.
Dewan juga menyoroti sikap Ahok yang selalu mengelak dan berlindung dibalik masa jabatan yang baru 2 bulan. Karena itu, Ahok diminta bekerja lebih keras untuk Jakarta lebih baik.
"Ini kan tadi dibilang tidak boleh menilai melibatkan Pak Jokowi hanya saya yang tanggung jawab. Nggak apa-apa saya baru dua bulan, tapi tanggung jawab 12 bulan ya hebat," pungkas dia. (Han/)
Ahok: Semoga DPRD Tidak Anggap Saya Bodoh
Ahok menganggap santai rapor merah yang diberikan DPRD
Advertisement