Sukses

Gelar Demo Saat KAA, Mahasiswa Tuntut Sanksi untuk Israel

Aksi demo dilakukan tidak jauh dari jalur para delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) menuju Gedung Merdeka.

Liputan6.com, Bandung - Belasan orang yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemerintahan Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Jumat (24/4/2015).

Aksi demo dilakukan tidak jauh dari jalur para delegasi Konferensi Asia Afrika (KAA) menuju Gedung Merdeka. Sambil membentangkan beberapa poster, pendemo menyerukan tentang perdamaian dunia.

Koordinator aksi, Yoga Yulianto mengatakan dalam momen KAA ke-60 ini, pihaknya menuntut penghapusan penjajahan dan penegakan hak asasi manusia di negara Asia Afrika.

Dia meminta agar seluruh kepala negara yang hadir di KAA membahas penjajahan yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina.

"Kita melihat negara di KAA masih membangun hubungan diplomatik dengan Israel. Kita meminta Israel diberikan sanksi atas penjajahan di Palestina," kata dia disela-sela aksi. Yoga Yulianto mengatakan, hanya Palestina yang belum mendapat kemerdekaan secara sepenuhnya.

Aksi ini hanya berlangsung selama 5 menit sebelum dipaksa bubar oleh pihak kepolisian yang berjaga.

Pada Konferensi Asia-Afrika ke-60 ini, salah satu outcome document yang akan dihasilkan adalah dukungan kemerdekaan Palestina. Langkah tersebut pun dipuji oleh Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.

Orang nomor satu di Pemerintahan Palestina ini menyatakan KAA bisa jadi gerbang kemerdekaan secara menyeluruh dari negaranya. Sebab, dukungan dari negara Asia-Afrika sangat penting untuk meyakinkan dunia atas keinginan Palestina ini. (Mvi/Ein)