Sukses

Tindak Lanjuti Pesta Bikini, Polisi Tunggu Laporan Sekolah

"Belum ada yang melapor. Pidana, kami dalami dulu. Ini juga (pesta) belum terlaksana kegiatannya."

Liputan6.com, Jakarta - Terungkapnya undangan pesta bikini untuk siswa SMA menggegerkan masyarakat. Jika pesta benar-benar dilakukan, ada kemungkinan para pelakunya dikenai pidana. Hanya saja, polisi masih menunggu laporan resmi dari masyarakat untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Polda akan menindaklanjuti atas laporan masyarakat apabila ada yang merasa dirugikan. Terkait pesta bikini tersebut," kata Pejabat Sementara (Pjs) Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Widjanarko di kantornya, Jumat (24/4/2015).

Budi mengatakan, dalam kasus ini, polisi tidak bisa bertindak begitu saja tanpa adanya laporan dari masyarakat. Setelah adanya laporan, barulah polisi dapat mendalami berbagai kemungkinan pelanggaran hukum yang dilakukan.

"Ada yang merasa dirugikan pencemaran nama baik, misalnya. Sekolah bisa dipanggil kalau memang nanti ada laporan itu. Kita sudah punya data, tapi kami masih menunggu laporan masyarakat," tambah Budi.

Laporan itu nantinya akan menjadi dasar penyelidikan polisi. Termasuk mendalami latar belakang dan tujuan diadakan acara itu. Selain belum ada laporan masyarakat, kegiatan itu belum terjadi.

"Belum ada yang melapor. Pidana, kami dalami dulu. Ini juga (pesta) belum terlaksana kegiatannya," tutur Budi.

Undangan pesta bikini ini bertajuk 'Splash After Class'. Dalam undangan terbuka itu, pesta dilaksanakan di The Media Hotel and Tower pada Sabtu 25 April 2015 pukul 22.00 WIB. Di sudut flyer hitam itu, tertulis 'Bikini Summer Dress'.

Beberapa nama sekolah juga dicantumkan, seperti SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMA 14, SMA 38, SMK 50, SMA 24, SMA Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 44, SMA Alkamal, SMA 29, dan SMK 26.

Divine Production selaku penyelenggara pesta bikini, yang rencananya akan digelar usai Ujian Nasional atau UN tingkat SMU, mengaku mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Karena acara dengan tema Splash After Class tersebut batal diselenggarakan.

Project Manager Divine Production Kara Putri mengatakan, pihaknya merugi lantaran sudah mengeluarkan biaya untuk uang muka hotel, uang muka bintang tamu, dan promosi acara.

Kara menjelaskan, acara yang rencananya akan berlangsung di The Media Hotel, Jakarta Pusat pada 25 April tersebut, sebenarnya hanya untuk memberikan hiburan bagi remaja di atas 17 tahun. Bukan untuk pelajar yang baru selesai mengikuti UN. (Mvi/Sss)

Video Terkini