Sukses

2 Anak Terpidana Mati Mary Jane Kecewa Gagal Bertemu Sang Ibu

"Kedatangannya atas patungan dari kami JBMI juga dari gereja, donasi kita beli tiketnya. Tempat tinggal numpang di wisma gereja Katolik."

Liputan6.com, Yogyakarta - Keluarga terpidana mati kasus narkoba asal Filipina Mary Jane Fiesta Veloso sudah berada di Yogyakarta sejak Jumat (24/4/2015) siang melalui Bandara Internasional Adisutjipto. Rencananya, keluarga langsung menjenguk Mary Jane di Lapas Besi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Keluarga Mary Jane ditemani Koordinator Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) Karsiwen ke Nusakambangan. Karsiwen mengatakan, keluarga napi asal Filipina itu tertekan dengan pemindahan Mary Jane dari LP Wirogunan ke Nusakambangan untuk menjalani eksekusi mati.

"Secara psikologis keluarga tertekan ya karena pemindahan mendadak terutama kedua anaknya 6 dan 12 tahun. Yang kecil enggak paham, tapi yang sudah besar mulai mengerti antara paham dan tidak terkait ibunya akan dieksekusi. Tadinya senang bisa ketemu ibunya, tapi enggak tahunya tidak ada di Jogja, sudah dipindah," ujar Karsiwen di Yogyakarta, Jumat (24/4/2015).

Dia mengatakan, keluarga Mary Jane berasal dari kalangan orang tidak mampu, sehingga kedatangannya ke Indonesia atas bantuan beberapa pihak. Termasuk dari donatur dan dari Kedutaan Besar Filipina di Jakarta.

"Kedatangannya atas patungan dari kami JBMI juga dari gereja, donasi kita beli tiketnya. Tempat tinggal numpang di wisma gereja Katolik," ujar dia.

Karsiwen berharap pemerintah dapat meninjau kembali kasus Mary Jane, sebab dia hanya korban dari perdagangan manusia.  "Kedatangan keluarga ini untuk menengok, seperti biasa MJ ingin dijenguk oleh keluarganya. Terutama 2 anaknya," jelas dia.

Mary Jane saat ini sudah berada di ruang isolasi Lapas Besi, Nusakambangan. Dia dipindahkan dari Lapas Wirogunan, Yogyakarta, dini hari tadi setelah permohonan Peninjauan Kembali atau PK yang diajukannya ditolak Mahkamah Agung. (Mvi/Ado)