Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menggeledah ruang rapat Komisi E DPRD DKI dan ruang Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Penggeledahan terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) pada APBD Perubahan 2014.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung memprotes sikap penyidik yang secara mendadak menggeledah ruangannya di lantai 9 Gedung DPRD DKI. Menurutnya, penyidik belum menginformasikan terkait penggeledahan tersebut.
"Harusnya saya dikasih tahu dulu dong," kata Lulung saat dihubungi di Jakarta, Senin (27/4/2015).
Lulung mengaku yakin di dalam ruangannya tidak terdapat barang bukti terkait kasus pengadaan UPS yang merugikan negara senilai Rp 50 miliar itu.
"Biarin saja, di ruangan saya enggak ada apa-apa kok. Yakinlah enggak ada apa-apa di ruangan saya. Saya jamin. Asal jangan nama saya dikriminalisasi," tambah Lulung
Terkait mangkirnya dari pemanggilan Bareskrim pada hari ini, Lulung mengaku sudah memberikan surat keterangan tidak hadir kepada Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Ia menjelaskan, dirinya telah menerima surat pemanggilan sebagai saksi dari Tipidkor Bareskrim terkait kasus UPS. Tetapi karena ada urusan partai yang mendadak, ia terpaksa tidak datang memenuhi pemanggilan.
"Tapi saya ada agenda yang sudah saya janji dari satu bulan yang lalu untuk hadir di DPW PPP Manado, Sulawesi Utara," ucap Lulung.
"Jadi saya sudah bersurat ke Bapak Bareskrim itu, dan saya bilang kalau ada surat pemanggilan saya pasti datang. Saya kan warga negara patuh hukum," tukas dia. (Ali/Yus)
Haji Lulung Protes Ruangan Mendadak Digeledah terkait Kasus UPS
Penggeledahan terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) pada APBD Perubahan 2014.
Advertisement